Syaikh Abu Yazid al-Busthami begitu dikenal kesufiannya. Konon, beliau juga beraliran wujudiyah, manunggaling kawula gusti. Beliau pernah berujar, inna fii jubbati illa Allah, sungguh di dalam jubahku tidak lain kecuali Allah.
Syaikh Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Makki dalam kitabnya al-Mukhtar min Kalam al-Akhyar menulis beberapa kaul sufi besar tersebut. Sufi yang digelari Sulthon al-Arifin itu pernah dawuh, bahwa ada tiga hal yang menghalangi seseorang dari Allah swt.
Pertama, seorang yang zuhud karena kezuhudannya. Ia merasa diri sebagai orang zuhud, telah menghindar dari segala keduniawian. Padahal, Allah swt. menciptakan dunia itu sangat kecil. Lalu, Syaikh Abu Yazid bertanya, seberapa sih yang ia miliki dari dunia? Selanjutnya, seberapa besar yang ia zuhudkan dari apa yang ia miliki?
Kedua, seorang ahli ibadah karena ibadahnya. Ia merasa, bahwa dirinya ibadah itu karena diri sendiri. Padahal, anugerah Allah swt. itu sangatlah luas. Di antaranya, ibadah. Ibadah merupakan salah satu anugerah tersendiri yang Allah swt. berikan kepada hamba-Nya.
Ketiga, seorang alim karena pengetahuannya. Allah swt. sangatlah luas pengetahuannya. Seisi dunia dan akhirat tak luput dari pengetahuan-Nya. Lalu, seseorang merasa alim dari segi mana? Sementara ia baru segaris saja ilmunya dari luasnya lauh mahfudz. Jika pun ia mengetahui banyak ilmu, lalu, pertanyaan selanjutnya adalah, sudah seberapakah ilmu yang kita ketahui itu sudah kita amalkan?
Syakirnf