28 C
Jakarta

Inilah Profil Wanita Ideal Menurut Putri Rasulullah, Fatimah Az-Zahra

Artikel Trending

Asas-asas IslamSirah NabawiyahInilah Profil Wanita Ideal Menurut Putri Rasulullah, Fatimah Az-Zahra
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Fatimah Az-zahra merupakan putri dari Rasulullah Saw yang terkenal memiliki kecerdasan, keberanian dan juga kepribadian akhlak yang agung sehingga tak heran orang menyebut nya sebagai wanita teladan, wanita ideal sepanjang zaman.

Banyak sekali hikmah dan juga pelajaran yang harus kita petik dari putri kesayangan baginda Nabi Muhammad ini terutama untuk para perempuan islam.

Salah satu pelajaran yang bisa kita petik ialah bagaimana cara ia menempatkan dirinya sebagai perempuan muslim yang memiliki nilai luhur dan  tercermin dalam kisah kehidupan nya seperti berikut :

Suatu ketika, Ali dan para sahabat selepas menunaikan ibadah di mesjid mereka duduk berdiskusi bersama Rasulullah Saw. Tiba –  tiba Rasul berkata kepada para Sahabat, Beritahu saya apa yang paling  baik bagi wanita?

Pertanyaan Nabi ini membuat suasana hening dan para Sahabat tidak bisa menjawab, sampai bubar pertanyaan itu belum terjawab. Ali kemudian pulang dan menceritakan kejadian itu kepada Fatimah Az zahra.

Ia menceritakan kepada istrinya bahwa tadi Rasulullah Saw bertanya kepada kami dan semua yang hadir tidak ada yang bisa memberikan jawaban. Fatimah mengatakan pada ali bahwa ia mengetahui jawabannya.

” yang paling baik bagi wanita ideal adalah mereka tidak memandang laki – laki, dan laki – laki tidak memandang mereka “.

Serasa menemukan jawaban yang pas dari Fatimah lantas Ali kembali kepada Rasul,” wahai Rasulullah tadi engkau bertanya kepada kami, Apa yang paling baik bagi wanita? Ialah mereka tidak memandang laki – laki dan laki – laki tidak memandang mereka”.

Rasul balik bertanya, “wahai Ali siapa yang memberitahukan jawaban ini, bukankah tadi engkau tidak mengetahui nya “. Fatimah adalah bagian dari diriku. (Kasyfa al-Ghumah)

Ajaran islam ini memiliki keagungan yang sangat luar biasa. Dimana islam juga memuat ajaran bagaimana memecahkan permasalahan wanita, menghormati dan memuliakan hak – hak wanita. Dimana kehadiran islam memutar balikan paradigma yang berkembang bahwa wanita seringkali menjadi aib dan tak berguna.

Dalam islam tentu perlindungan dan pemulian perempuan menjadi hal yang utama, bahkan memberikan keleluasan dalam menuntut ilmu dan bermasyarakat dalam bingkai Syariah (aturan) yang bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabatnya.

BACA JUGA  Memasukkan Hikmah dan Iman, Mengapa Perlu Membelah Dada Nabi?

Dalam suatu pertemuan selanjutnya, Rasulullah kembali melontarkan Pertanyaan mengenai permasalahan sosial yang sangat penting kepada para sahabat dan meminta mereka untuk memberikan pendapat nya.

Apa yang terbaik bagi wanita ideal dalam hal bercampur dengan laki-laki yang non muhrim?

Apakah yang terbaik adalah benar – benar menjadi menjadi laki – laki sepenuhnya dan berbaur dalam acara – acara mereka? Apakah yang terbaik adalah dengan cara berhias diri dan bergaul dengan laki – laki menggunakan pakaian terbuka, bebas dan tanpa ada batasan? Apakah yang terbaik adalah keluar rumah bebas dan bergaul dengan laki – laki kemudian membiarkan laki – laki bebas menatap nya dan ia bebas juga menatapnya?

Ataukah kemaslahatan bagi wanita adalah ia berhijab dan keluar rumah dengan sederhana tanpa berlebihan dan menutup tubunya yang dapat menggoda laki – laki dan menjaga perhiasannya dari laki – laki non muhrim, tidak memandang mereka dan tidak membiarkan mereka memandangnya?.

Apakah sikap pertama yang dapat menjaga kemaslahatan  wanita secara keseluruhan dan menentramkannya dengan kehidupan yang nyaman dan enak, ataukah sikap yang kedua?

Rasulullah kembali meminta pendapat dari para sahabat mengenai hal itu, sayangnya sahabat kembali tidak mengetahuinya dan tidak menjawabnya. Ketika Fatimah mendengarnya ia pun mengatakan “yang terbaik bagi kemaslahatan wanita adalah mereka tidak memandang laki-laki, dan tidak juga di pandang oleh laki – laki.”

Fatimah menjawab dengan begitu filosofis dan juga bermakna sehingga ketika mendengar itu Rasul mengatakan” Fatimah adalah bagian dari diriku “.

Itulah sepenggal jawaban dari Fatimah yang mengajarkan kita bahwa islam dengan perintah menutup aurat nya (jilbab) ini merupakan suatu cara Alloh membungkus sesuatu yang sangat bernilai dan mengangkat harkat derajat wanita.

Kemudian jilbab merupakan lambang kebebasan yang sesungguhnya supaya mereka para wanita bisa bersosial dengan masyarakat, selain itu cara menundukkan pandangan dan juga tidak di pandang merupakan penjagaan yang sangat efektif.

 Sandi Susandi

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru