33.5 C
Jakarta
Array

Inilah Penyebab Perbedaan Redaksi (Matan) Hadis (Bagian-III)

Artikel Trending

Inilah Penyebab Perbedaan Redaksi (Matan) Hadis (Bagian-III)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF
  1. Idraj (penyelipan dalam hadis)

Idraj ialah penyelipan dalam matan atau sanad oleh perawi dari kalangan sahabat atau yang lain, sehingga perawi lain menyangka selipan itu dari matan atau sanad. Dan disyaratkan tanpa adanya penjelasan bahwa penyelipan itu bukan termasuk hadis. Penyelipan dalam hadis ini akan membuat pengkaburan bagi pemula pengkaji hadis, yang mana mereka akan mengira kata selipan itu juga dari Nabi saw.  Hadis yang terdapat idraj di dalamnya dinamakan hadis mudraj. Penyelipan ini terlaku pada matan dan juga sanad. Idraj pada matan dibagi menjadi tiga;

  1. Idraj pada awal matan

Contoh idraj pada awal matan;

Hadis yang diriwayatkan oleh al-Khatib, dari Abi Qathan dan Syababah, keduanya dari Syu’bah, dari Muhammad ibn Ziyad, dari Abi Hurairah berkata; Rasulullah saw bersabda;

(( أَسْبِغُوْا الوُضُوْءَ, وَيْلٌ لِلأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ ))

Sempurnakanlah wudlhu, Celaka dan neraka bagi orang yang tidak berhati-hati dalam membasuh tumit dalam berwudlhu

Redaksi (( أسبغوا الوضوء)) termasuk ucapan Abi Hurairah, hal ini bisa dibedakan dengan riwayat al-Bukhari dari Adam, dari Syu’bah, dari Muhammad ibn Ziyad, dari Abi Hurairah berkata;

(( أَسْبِغُوْا الوُضُوْءَ)) فَإِنَّ أَبَا القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :

((وَيْلٌ لِلأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ )).

Riwayat Adam tidak termasuk mudraj karena telah dipisahkan antara penyelipan Abu Hurairah dan ucapan Nabi saw. Al-Khatib mengomentari bahwa Riwayat Abi Qathan dan Syababah terjadi pengkaburan, sedangkan banyak sekali perawi yang meriwayatkan seperti riwayat Adam. Penyelipan pada awal matan sangat langka sekali terjadi. Bahkan Ibnu Hajar mengatakan dalam Fath al-Mughits Syarh Alfiyyah al-Hadis bahwa tidak ada hadis mudraj pada awal matan kecuali contoh diatas dan hadis riwayat Busrah binti Shafwan.

 

  1. Idraj pada tengah matan

Bagian ini paling sering terjadi. Contoh penyelipan hadis di tengah matan yaitu hadis yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah ra mengenai awal turunnya wahyu:

(( كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَنَّثُ فِي غَارِ حِرَاءَ – وَهُوَ التَّعَبُّدُ- اللَّيَالِيَ ذَوَاتِ العَدَدِ))

Nabi saw beribadah di Gua Hira’ pada beberapa malam HR. Al-Bukhari

Redaksi – وهو التعبد-    merupakan sisipan dari al-Zuhri untuk menafsiri kata ” يتحنّث “.

  1. Idraj pada akhir matan

Jumlah penyelipan dalam bagian ini jumlahnya hanya sedikit. Contoh pada bagian akhir yaitu hadis marfu’ yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

(( لِلعَبْدِ المَمْلُوْكِ الصَّالِحِ أَجْرَانِ , وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَا الِجهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَالحَجُّ وَبِرُّ أُمِّي لَأَحْبَبْتُ أَنْ أَمُوْتَ وَأَنَا مَمْلُوْكٌ ))

Seorang budak shaleh mendapatkan dua pahala, Demi Allah swt kalau bukan karena jihad di jalan Allah swt, haji, dan berbakti kepada orang tua, aku lebih ingin mati dalam keadaan menjadi budak. HR. Al-Bukhari

Redaksi ((والذي نفسي بيده … إلخ  )) merupakan suatu ucapan Abu Hurairah, karena ucapan itu mustahil datang dari Nabi saw. Suatu hal yang tidak mungkin, Nabi saw mengharap untuk menjadi seorang budak. Juga dikarenakan ibunda Nabi saw meninggal dunia ketika beliau masih kecil sehingga tidak bisa berbakti kepadanya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru