25.4 C
Jakarta

Inilah Keutamaan Puasa Sebelum Menjelang Idul Adha

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamInilah Keutamaan Puasa Sebelum Menjelang Idul Adha
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Dhulhijjah adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT karena terdapat perintah untuk menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu melaksanakannya. Sedangkan bagi yang tidak mampu dianjurkan untuk mengisi dengan kebaikan dan memperbanyak amal shalih terutama puasa sunnah Tarwiyah dan puasa Arafah.

Seperti yang tercantum di dalam kalendar Islam, puasa Tarwiyah akan dilaksanakan pada 8 Dzulhijah tahun 1553 H jatuh pada hari Kamis, 8 Juli 2022. Untuk puasa Arafah akan dilakukan pada sehari sebelum hari raya Idul adha yaitu 9 Dzulhijah atau jatuh hari Jum’at, 9 Juli 2022. Yang di mana, keduanya akan dilakukan sebelum hari raya Idul adha tanggal 10 Dzulhijjah.

Untuk kejelasannya, kita akan menunggu pada hasil sidang isbat nanti terkait perayaan hari raya Idul adha yang akan ditentukan oleh Kementrian Agama.

Berpuasa pada bulan Dzulhijjah diketahui memiliki keutamaan seperti berpuasa selama satu tahun lamanya. Dalam hadist lain diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dan tercatat di dalam Sunan Al-Tirmidzi, dijelaskan Rasulullah SAW berkata :

“Tidak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh haru ini,” (HR. At-Tirmidzi).

Keutamaan Puasa Tarawiyah

Hari 8 Dzulhijjah merupakan hari Tarwiyah. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu akan mendapatkan pahala yang tidak diketahui besarnya kecuali Allah SWT. Seperti yang kita tahu, puasa adalah ibadah yang istimewa. Disunnahkan bagi setiap muslim untuk senantiasa semangat dalam berdoa, karena kondisi orang yang berpuasa sangat mustajab, sebab Allah SWT mencintai hambanya yang berdoa. Puasa Tarawiyah diyakini bisa menghapuskan dosa satu tahun bagi umat Islam yang menjalankan.

Berikut ini adalah hadist yang menerangkan keutamaan dari puasa tersebut.

“Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishafahani dan Ibnun Najar).

Selain dapat menghapus dosa, orang yang menjalani puasa Tarwiyah akan dijauhkan dari siksa api neraka. Bahkan, puasa ini juga termasuk kebiasaan yang selalu dilakukan oleh Rasulullah supaya dicintai oleh Allah SWT.

Dalam riwayat yang kain, disebutkan bahwa Allah SWT menyukai ibadah yang dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Hadist riwayat Imam Bukhari dari Sayyidina Abdullah ibn ‘Abbas, Rasulullah bersabda :

“Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah. Para sahabat bertanya. Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda. Walau jihad pada jalan Allah kecuali yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid.”

Niat Puasa Tarwiyah

Islam mengajarkan kepada setiap umatnya agar melakukan segala sesuatu didahului dengan niat. Hal ini karena niat memiliki peran yang sangat penting dan menjadi penentu dari amalan yang dikerjakan oleh seseorang. Jika puasa yang akan dilaksanakan adalah puasa Tarwiyah, maka orang tersebut harus membaca niat puasa Tarwiyah.

Berikut ini adalah niat saat kita hendak melakukan ibadah puasa Tarwiyah.

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta ‘ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah tarwiyah karena Allah ta ‘ala.”

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah bermula ketika Allah SWT menguji keimanan dan ketakwaan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih anak tercintanya, yaitu Nabi Ismail AS. Saat itu Nabi Ibrahim AS memahami bahwa mimpinya adalah wahyu dari Allah SWT. Maka, hari itu juga disebut sebagai hari Arafah.

Hari Arafah menjadi sebuah waktu yang sangat spesial dan memiliki keutaman tersendiri, yang di mana saat hari itu adalah puncak dari berkumpulnya orang-orang yang beribadah haji untuk wukuf di Arafah, tepatnya sehari sebelum menjelang hari raya Idul adha.

BACA JUGA  Baru Sadar Dari Pingsan, Wajibkah Mengganti Shalat Yang Tertinggal?

Untuk niatnya sendiri berbeda dengan puasa Tarwiyah, meskipun puasa ini dilakukan pada bulan yang sama yaitu Dzulhijjah. Berikut inilah niat puasa Arafah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shauma arafah sunnatan lillaahi ta’ala.

Artinya : “Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta‘ala.”

Puasa Arafah ini sangatlah dianjurkan oleh Rasulullah SAW (muakkad). Tapi, perlu diketahui bahwa bukan berarti puasa ini hanya dilakukan oleh orang yang sedang melaksanakan haji saja, bahkan semua umat Islam yang ingin melaksanakan puasa ini juga bisa menjalankannya. Untuk keutamaan dari puasa Arafah ini, seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadist bahwa untuk puasa Arafah ini bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

Sementara itu, para ulama memiliki pendapat lain dan menyepakati bahwa maksud dari menghapus dosa tersebut ialah dosa-dosa yang kecil. Adapun dosa besar seperti zina, riba, sihir dan lainnya mesti dengan taubat untuk menghapusnya, yang di mana tidak cukup dengan melakukan amalan shalih. Di mana Allah SWT akan membebaskan orang-orang dari api neraka pada hari Arafah.

Ibunda kaum mukminin, Aisyah Radhiyallahu anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

“Tidak ada hari yang di dalamnya Allah SWT membebaskan hamba-hamba nya dari api neraka lebih daripada di hari Arafah, dan sunggu dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim no. 1438).

Selanjutnya, ada juga hadist yang menjelaskan mengenai doa terbaik di hari Arafah. Berikut ini adalah hadist lain dari keutamaan puasa Arafah.

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Artinya : “Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.” (HR. At-Tirmidzi no. 3585)

Dalam hadist tersebut, sama halnya dengan puasa Tarwiyah yang masuk dalam 9 hari bulan Dzulhijjah yang diperbolehkan puasa, Maka, puasa Arafah juga merupakan hari ke sembilan juga memiliki keutamaan yang sama, yaitu orang yang melaksanakan ibadah puasa ini doanya tidak akan tertolak.

Demikianlah pemaparan tentang keutamaan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Kita sebagai umat Islam harus segera mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Dzulhijjah. Selain memperoleh ganjaran pahala yang besar, insya Allah orang yang akan menjalaninya di berkahi kemuliaan Allah SWT. Semoga bermanfaat dan bisa diamalkan di hari Arafah.

Angga Ahmad Zakaria

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru