32.1 C
Jakarta
spot_img

Ini Posisi Tidur Yang Dianjurkan Syariat Islam

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahIni Posisi Tidur Yang Dianjurkan Syariat Islam
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Salah satu kegiatan manusia yang sering dilakukan bahkan setiap hari dilakukan adalah tidur. Tidur adalah aktivitas yang bisa bernilai ibadah apabila dilakukan sesuai ajaran dan syariat Islam. Tidur dilakukan untuk mengembalikan tenaga dan energi setelah seharian penuh beraktivitas. Dan berikut posisi tidur yang dianjurkan syariat Islam.

Sebelum menuju tidur, alangkah lebih baiknya untuk melakukan wudhu dahulu. Hal ini karena Rasulullah selalu berwudhu sebelum tidurnya.

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَأْ وُضُوءَكَ للصَلاةِ، ثُمَّ اضْطَّجِعْ على شِقِّكَ الأَيْمَنِ

Artinya: “Jika engkau hendak menuju tempat tidurmu (untuk tidur), maka berwudhulah seperti engkau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlahlah di rusukmu (bagian tubuhmu) sebelah kanan”. (HR. Bukhari-Muslim). 

Dari hadis ini sudah ada gambaran sedikit, bahwa tidur yang dianjurkan syariat Islam adalah tidur berbaring ke sebelah kanan. Selain dianjurkan untuk berbaring ke bagian kanan, sangat dianjurkan pula tidur dengan menghadap kiblat.

  كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيه وسَلَّم يَأْمُرُ بِفِرَاشِهِ فَيُفْرَشُ لَهُ، فَيَسْتَقْبِلُ الْقِبْلَةَ، وَإِذَا آوَى إِلَيْهِ تَوَسَّدَ كَفَّهُ الْيُمْنَى   

Artinya: “Rasulullah memerintahkan ‘Aisyah untuk menyiapkan tempat tidurnya. Tempat tidurnya pun disiapkan, lalu Rasulullah menghadap kiblat. Dan apabila beliau merebahkan diri di atasnya, beliau jadikan telapak tangan kanannya sebagai bantal” (HR. Abu Ya’la). 

Imam Nawawi Al-Bantani dalam sebuah kitabnya menganjurkan bahwa tidur menghadap ke kanan adalah tidur yang disunahkan. Imam Nawawi bahkan menjelaskan beberapa posisi tidur dan keutamaannya:

   (فإذا أردت النوم فابسط فراشك مستقبل القبلة) والاستقبال على ضربـين أحدهما استقبال المحتضر، وهو المستلقي على قفاه، فاستقباله أن يكون وجهه وأخمصاه إلى القبلة، وهذا الاستلقاء مباح للرجال، ومكروه للنساء، وثانيهما وهو سنة ما ذكره بقوله (ونم على يمينك كما يضجع الميت في لحده) ويكون وجهك مع قبالة بدنك إلى القبلة وأما النوم على الوجوه، فهو نوم الشياطين، وهو مكروه وأما النوم على اليسار، فهو مستحب عند الأطباء لأنه يسرع هضم الطعام   

BACA JUGA  Tidur Saat Puasa Bukan Ibadah, Ini Penjelasan Ulang Mengenai Hadits yang Beredar di Masyarakat

Artinya: Jika engkau akan tidur, maka gelarlah tempat tidurmu dengan menghadap kiblat. Tidur dengan menghadap kiblat ada dua cara.

Pertama, istiqbal muhtadhar yakni dengan cara terlentang di atas tengkuk kepala, wajah dan kedua lekuk kaki dihadapkan pada kiblat. Cara tidur demikian mubah dilakukan bagi laki-laki, sedangkan bagi wanita hukumnya makruh.   

Kedua, cara ini adalah cara tidur yang sunah untuk dilakukan, yakni tidurlah dengan bertumpu pada tubuh bagian kanan sebagaimana posisi orang yang meninggal di liang lahadnya. Dan tidur dengan cara ini adalah dengan menghadapkan wajah dan bagian depan tubuh pada arah kiblat.

Tidur dengan bertumpu pada wajah (tengkurap) adalah cara tidurnya setan. Tidur dengan cara demikian adalah makruh hukumnya. Sedangkan tidur dengan bertumpu pada bagian kiri tubuh adalah hal yang dianjurkan oleh para dokter, sebab tidur dengan cara demikian lebih cepat dalam mencerna makanan (Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, Maraqi al-Ubudiyah, halaman 43). 

Dari keterangan ini menjadi jelas bahwa posisi tidur yang dianjurkan syariat adalah tidur dengan bertumpu pada tubuh bagian kanan dan menghadap kiblat. Wallahu A’lam Bishowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru