32.9 C
Jakarta
Array

Ini Hal yang Perlu Dihindari Saat Berpuasa

Artikel Trending

Ini Hal yang Perlu Dihindari Saat Berpuasa
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Seorang mukmin saat mengerjakan sesuatu hendaknya menjalankan dengan sesempurna dan semaksimal mungkin. Begitu juga halnya dengan ibadah puasa. Terlebih lagi puasa Ramadan yang menjadi kewajiban dan pelaksanaannya setahun sekali. Seyogyanya puasa dilaksanakan dengan sesempurna mungkin. Kesempurnaan itu bisa didapatkan dengan menghindari hal-hal yang perlu dihindari (baca: makruh). Sebagian di antaranya bisa menghilangkan pahala puasa meskipun keabsahan puasa secara syar’i masih didapatkan karena tidak dituntut untuk mengkada’. Sebagian yang lain hanya mengurangi kekhusyukan dan kesempurnaan puasa saja.

Adapun yang membatalkan pahala puasa ada di antaranya; berkata kotor, adu domba, memandang dengan syahwat, berbohong, sumpah palsu dan menggunjing sesama. Siapapun yang melakukan satu di antara enam hal tersebut puasanya tetap sah dan tidak perlu mengulang. Namun dia akan kehilangan pahala puasa. Rasulullah saw membahasakannya hanya mendapatkan lapar dan dahaga dari puasanya (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Sementara beberapa yang dihimbau untuk tidak dilakukan saat berpuasa tanpa mengurangi pahala puasa adalah sebagai berikut;

  1. Berbekam, yakni mengeluarkan darah sebagai upaya pengobatan. Sebab berbekam bisa menyebabkan lemas pada tubuh. Oleh karenanya baik orang yang berbekam maupun yang membekam mendapatkan kemakruhan saat berpuasa.
  2. Mencicipi makanan tanpa menelannya. Tentu ini sangatlah riskan untuk dilakukan saat puasa. Sebab sangat susah sekali untuk tidak menelan apapun yang sudah masuk ke mulut terutama jika sudah bercampur dengan air ludah. Akan tetapi jika mencicipi karena kebutuhan seperti merasakan kepantasan rasa masakan tidak mengapa dengan catatan tanpa menelannya sedikitpun.
  3. Mandi dengan berendam, meskipun itu mandi wajib (junud dll). Sebab sangatlah riskan air akan masuk ke dalam tubuh melalui lobang-lobang yang ada baik sengaja maupun tidak. Jika sudah kemasukan air bisa membatalkan keabsahan puasa.
  4. Bersiwak setelah Zuhur. Sebab dapat menghilangkan baik mulut yang menurut riwayat hadis lebih wangi –menurut Allah swt- dari minyak misik. Oleh sebagian ulama, dimaknai Allah swt rida dan memujinya. Gosok gigi juga masuk dalam kategori bersiwak. Namun hendaknya berhati-hati saat gosok gigi jangan sampai pasta gigi ikut tertelan.
  5. Berkumur-kumur dan ber-istinsyaq secara berlebihan. Karena dikhawatirkan tertelan.
  6. Mencium aroma makanan dengan sengaja. Meskipun tidak membatalkan keabsahan puasa, mencium aroma makanan telah mengurangi kesempurnaan puasa. Terkesan seakan-akan berat baginya untuk meninggalkan makan saat puasa.
  7. Mendengar hal-hal yang tidak baik.
  8. Melihat hal-hal yang tidak baik.
  9. Membayangkan hal-hal yang tidak baik.
  10. Berciuman ataupun bersentuhan. Ini sangat berbahaya. Jika sampai keluar mani akan batal puasanya. Apalagi sampai bersetubuh.
  11. Memakai minyak wangi pada siang hari saat berpuasa. Sebab mencium parfum atau minyak wangi dapat membangkitkan tubuh seperti halnya makan.
  12. Terlalu banyak tidur. Meskipun tidur lebih baik dari pada menggosip alangkah indahnya puasa jika diisi dengan aneka ibadah seperti membaca Al-Quran, belajar, mendengarkan ceramah dll.
  13. Melakukan hal-hal yang tidak berfaedah. Sebab dapat mengurangi makna puasa itu sendiri.
  14. Terlalu kenyang saat sahur maupun berbuka. Sebab berbuka bukanlah ajang untuk balas dendam tidak makan minum seharian. Tentu itu dapat mengurangi nilai puasa.
  15. Menyemburkan air yang diminum saat berbuka puasa. Sebab itu dapat menghilangkan keberkahan puasa.

Semoga kita semua bisa menyelamatkan puasa kita dengan menghindari hal-hal yang tidak penting dan tidak perlu untuk dilakukan. Sehingga puasa kita masih utuh dan sempurna tanpa kehilangan makna dan nilai puasa itu sendiri. Amin [Ali Fitriana]

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru