28.9 C
Jakarta
spot_img

Ini Cara Menjaga Kesucian Agama Menurut Hadis Nabi

Artikel Trending

Asas-asas IslamHadistIni Cara Menjaga Kesucian Agama Menurut Hadis Nabi
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Salah satu hal yang diwajibkan oleh syariat Islam adalah agar umat Islam senantiasa menjaga kesucian agamanya. Secara sekilas, di era modern menjaga kesucian agama ini terlihat dalam gerakan memboikot orang-orang yang menistakan agama. Upaya menjaga kesucian agama bagi orang Islam itu amat penting. Dan berikut cara menjaga kesucian agama menurut hadis Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad dalam hadisnya menjelaskan cara yang paling utama menjaga kesucian agama adalah dengan belajar secara serius mana yang haram dan mana yang halal. Orang yang tidak belajar hal ini maka akan mudah terjatuh pada hal syubhat (perkara yang belum diketahui halal-haramnya). Nabi Muhammad menjelaskan orang yang jatuh pada perkara syubhat maka ia sudah masuk ke dalam perkara haram. Dan orang yang tidak menjaga halal dan haram dengan baik maka ia tidak bisa menjaga kesucian agama.

الحَلاَلُ بَيِّنٌ، وَالحَرَامُ بَيِّنٌ، وَبَيْنَهُمَا مُشَبَّهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ. فَمَنِ اتَّقَى المُشَبَّهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ. وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ: كَرَاعٍ يَرْعَى حَوْلَ الحِمَى. يُوشِكُ أَنْ يُوَاقِعَهُ، أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى، أَلاَ إِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ، أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً: إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ   

Artinya: “Perkara yang halal itu sudah jelas, perkara yang haram itu sudah jelas, sedangkan di antara keduanya ada perkara-perkara yang samar (syubhat) yang tidak diketahui kebanyakan manusia. Barang siapa yang menjaga dirinya dari perkara-perkara yang samar tersebut, maka dia telah menjaga kesucian agama dan kehormatan dirinya. Barang siapa yang terjatuh dalam perkara-perkara samar, maka dia telah terjatuh dalam perkara yang haram seperti seorang penggembala yang menggembalakan hewan ternaknya di sekitar daerah terlarang yang hampir saja dia masuk ke dalamnya. Ingatlah, bahwa setiap pemilik memiliki daerah terlarang, sedangkan daerah terlarang Allah adalah perkara-perkara yang diharamkan Allah. Ingatlah, bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ingatlah, ia adalah hati.”

BACA JUGA  Mengungkap Sisi Istimewa Sya’ban, Bulan yang Sering Terabaikan: Keutamaan hingga Peristiwa Bersejarah

Hadis ini menjelaskan kepada kita cara untuk menjaga kesucian agama adalah dengan belajar halal dan haram dengan baik dan tidak jatuh kepada perkara samar (syubhat) di antara keduanya. Selain itu, Nabi Muhammad juga mengajarkan untuk tidak mendekati daerah atau tempat-tempat yang berpotensi mengantarkan kita kepada perkara syubhat.

Kita semua sadar dan mengerti bahwa mencuri itu haram dan bekerja itu halal. Namun ketika tiba-tiba ada uang masuk di rekening sebesar 10 juta maka apa yang harus dilakukan? Uang 10 juta yang masuk ke rekening yang kita tidak tahu asalnya dari mana adalah perkara syubhat. Maka ketika memakai uang 10 juta tersebut kita akan jatuh pada perkara haram. Misalnya bagi seorang pejabat, ketika ada uang masuk 10 juta tanpa diketahui asalnya maka langkah terbaik adalah dengan mengembalikan ke KPK melalui mekanisme yang telah diatur dalam peraturan.

Contoh lainnya, kita tahu bahwa makan ayam itu halal dan boleh. Namun demikian ketika kita tidak mengetahui bagaimana cara ayam itu diperoleh dan disembelih, bisa jadi kita akan jatuh ke dalam perkara syubhat. Maka langkah terbaiknya jika ingin makan ayam, langkah terberatnya adalah membeli, menyembelih dan memasak sendiri. Namun apabila ingin membeli, usaha kita agar tidak jatuh kepada perkara syubhat adalah pertama dengan memilih warung makanan yang dipunyai oleh orang Islam. Kedua, pilihlah makanan yang sudah menerapkan sertifikasi halal. Dengan langkah ini setidaknya kita sudah berusaha menjaga diri dari perkara syubhat dan tentunya tetap menjaga kesucian agama.

Walhasil, marilah kita belajar dengan baik mana perkara yang halal dan mana perkara yang haram. Hanya dengan belajar ini, kita bisa terhindar masuk ke dalam perkara syubhat. Dan hanya dengan demikian kita bisa menjaga kesucian agama seperti yang diterangkan dalam hadis Nabi Muhammad di atas, Wallahu A’lam Bishowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru