Harakatuna.com. Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia, Wang Lutong, membahas penguatan kerja sama dalam meningkatkan keamanan nasional kedua negara, dan kawasan.
Pertemuan ini menjadi momentum untuk mempererat kerja sama kedua negara dalam menghadapi ancaman terorisme yang semakin kompleks. Kepala BNPT menegaskan akan berupaya maksimal untuk memastikan situasi dalam negeri tetap kondusif dan aman dari terorisme.
“Kami terus berkomitmen untuk menjaga (keamanan), karena ini kewajiban kami agar situasi tetap kondusif agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan,” ujar Komjen Pol. Eddy Hartono dalam pertemuan dengan Dubes Tiongkok, pada Kamis (5/11).
Mengingat kedua negara memiliki pengalaman panjang dalam menghadapi terorisme, diskusi ini menyoroti berbagai langkah konkret yang dapat diambil untuk saling mendukung upaya penanggulangan terorisme, termasuk penanganan anak-anak yang terasosiasi dengan kelompok teror.
“Dengan mempertimbangkan bahwa Indonesia dan Tiongkok adalah korban terorisme, kami berharap BNPT dan pemerintah kami bisa melakukan kerja sama penanggulangan terorisme dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kedua negara,” ungkap Dubes Wang Lutong.
Kerja sama Indonesia-Tiongkok dalam rangka peningkatan kapasitas sangat penting dalam mencegah terorisme. Kolaborasi ini juga diharapkan mampu memberikan solusi efektif dalam menangani permasalahan terorisme, yang tidak hanya membahayakan keamanan nasional, tetapi juga stabilitas kawasan.
