28.2 C
Jakarta

Indonesia-Jepang Kerjasama Berantas Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalIndonesia-Jepang Kerjasama Berantas Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Moh. Mahfud MD mengatakan Indonesia akan menjajaki kerja sama pemberantasan terorisme. Hal ini dilakukan Indonesia-Jepang sebagai salah satu upaya untuk deradikalisasi terhadap WNI yang terafiliasi kelompok radikal di berbagai negara.

“Jadi radikalisme itu kan sekarang jaringannya sudah internasional, misalnya soal FTF, Foreign Terrorist Fighter, itu banyak,” kata Menko Polhukam, dikutip dari laman resmi Kemenko Polhukam, Sabtu (11/1/2020).

Sebagaimana dilansir dari wartaekonomi.co.id Mahfud MD mengungkapkan ada sekitar 6.000 lebih warga Indonesia yang teridentifikasi terlibat FTF. Pasalnya kelompok terorisme itu memiliki jejaring lintas negara, seperti yang ada Suriah.

“Soal FTF ya foreign terrorist fighters itu banyak kita punya FTF. Itu banyak yang mesti kita pulangkan, misalnya dari Suriah saja kita punya 187,” kata Mahfud baru-baru ini.

Menkopolhukam, Mahfud menegaskan jumlah WNI yang diduga terlibat kelompok teroris di Suriah sedang menunggu proses hukum. Dan terkait hal itu, Mahfud mempersilahkan pemerintah Suriah untuk mengadili mereka bila terbukti bergabung dengan kelompok teroris di sana.

BACA JUGA  Jokowi Minta Santri Jaga Sikap Toleran dan Sebarkan Moderasi Beragama

“Nah itu nanti kalau yang jelas terlibat teroris itu akan diadili di Suriah, nah itu silakan.  Tapi yang bukan kan itu nanti dipulangkan di sini. Kalau dipulangkan ke sini nanti gimana? Orang berangkatnya saja gak pamit. Terus bagaimana nanti deradikalisasinya kan itu harus dibicarakan,” ujarnya.

Rerorisme Semakin Canggih, Indonesia-Jepang Kerjasama Deradikalisasi

Menko Polhukam juga mengungkapkan bahwa pemerintah Jepang juga khawatir dengan perkembangan terorisme yang semakin canggih. Dikatakan, aksi terorisme sekarang telah melibatkan perempuan bahkan anak-anak. Lalu, pendanaan terorisme pun semakin mudah melalui transaksi digital. Oleh sebab itu, kerjasama Indonesia-Jepang dalam hal ini, mendesak perlu dilakukan.

“Transefer uangnya sudah melalui HP, smart phone, jadi sudah digital transaksinya. Kalau dulu kan lewat bank, sekarang jret begitu sudah sampai ke yang bersangkutan dan itu disamarkan,” kata Menko Mahfud.

Selain terorisme, Menko Polhukam menyampaikan kerja sama dengan Jepang dilakukan di bidang kelautan. Selanjutnya akan diadakan semacam forum bersama yang rutin membahas tentang terorisme serta pengamanan kawasan. “Mungkin tahun 2020 ini akan segera dikonkretkan,” lanjutnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru