Harakatuna.com. Surabaya. Komandan Densus 99 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nuruzzaman menyampaikan, bahwa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak jauh berbeda pergerakannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal tersebut menurutnya karena keduanya menginginkan hal yang sama, yakni kepemimpinan tunggal.
“Secara pergerakan HTI tidak jauh berbeda dengan dengan PKI karena sama-sama menginginkan kepemimpinan tunggal dan menyeluruh di muka bumi ini,” katanya saat menyampaikan pengantar dalam bedah buku khilafah yang digelar oleh Badan Semi Otonom (BSO) Penalaran FISIP Universitas Airlangga Surabaya di Auditorium Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, Jumat (29/9/2017).
Penulis buku Catatan Hitam Hizbut Tahrir itu juga menyampaikan, bahwa perlakuan HTI di Indonesia itu tidak terlepas dari konteks global karena ia bagian dari gerakan transnasional.
“HTI adalah cabang dari gerakan transnasional yang bermarkas di Inggris. Apa yang dilakukan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan konteks dan arahan global karena sifatnya yang transnasional,” ungkap pria asal Cirebon tersebut.
Menurut mantan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC. GP Ansor) Kabupaten Cirebon itu juga, Hizbut Tahrir bergerak dengan menolak sistem politik yang berlaku di Indonesia. “Gerakan politik yang dilakukan HT menginginkan tegaknya khilafah di Indonesia dengan cara menolak sistem politik yang ada di Indonesia,” jelasnya dalam acara yang bertema “Bergerak Menalar, Menimbang Khilafah” tersebut.
Syakirnf