32.9 C
Jakarta
Array

HTI dan Janji Khilafah Bullshits

Artikel Trending

HTI dan Janji Khilafah Bullshits
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

HTI memang sudah dibubarkan, namun kampanye-kampanye pemikiran dan khilafah-nya masih terus menggema. Suara mereka di media sosial makin lantang, meski bisa dilacak beberapa akun diantaranya fake ataupun booth.

Di dunia nyata, jumlah mereka sebenarnya tidak sebanyak rakyat yang kontra-khilafah. Mereka sedikit namun pergerakannya sangat terstruktur, massif dan sistematis. HTI dan kroni-kroninya menyelundupkan dakwah khilafah melalui sekolah-sekolah, kampus-kampus, instansi pemerintahan, kajian-kajian, media sosial dan lain sebagainya. Bisa dibilang strategi mereka cukup elit. Namun, siapa sangka jika seelit-elitnya strategi HTI, pasti akan terungkap juga. Sebagaimana pepatah mengatakan, sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga.

Di post kali ini saya tertarik untuk mengcounter narasi yang digelorakan oleh akun (entah real atau fake) satu ini. Dalam tulisannya, ia menyebutkan beberapa keuntungan dan kenikmatan jika kita menganut sistem khilafah. Kampanye ini hampir sama dengan yang dilakukan ISIS di Suriah. Pagi ini saya langsung menghubungi rekan saya, mantan Kombatan ISIS asal Indonesia yang pernah menapaki bumi Suriah beberapa tahun lamanya. Ia bilang, “Bullshits, ini hoax semua”.

Kita lihat bagaimana realita kehidupan di negeri yang katanya sudah khilafah di Timur Tengah sana, yakni Iraq dan Suriah (sebagaimana dikampanyekan ISIS). Saya menyandingkannya dengan narasi dari akun Nafiah Khairunissa yang saya sertakan link beserta screen capture postingannya di bawah.

13 Catatan Khilafah Bullshits

1. Pendidikan gratis, faktanya di Suriah tidak ada pendidikan gratis, bahkan rakyat Suriah tidak boleh belajar dan sekolah. Hanya orang-orang ISIS yang boleh belajar dan sekolah. Tidak adil memang, tapi begitulah faktanya. Bagaimana bisa mengenyam pendidikan, sedangkan bangunan-bangunan mewah untuk sekolah mereka robohkan?

2. Pengobatan gratis, tidak jauh beda dengan narasi pertama. Gedung Rumah sakit banyak yang telah dihancurkan, mau berobat kemana?

3. Nikah bukan gratis lagi, justru mereka berlomba-lomba untuk nikah karena akan ada hadiah tunjangan. Tak heran jika disana banyak anak di bawah umur yang telah dinikahi. Hampir di setiap tempat, hal yang paling sering mereka bicarakan adalah nikah, nikah dan nikah. Perempuan selalu ditanya kapan masa haid, suci, apakah dia janda atau perawan, siap menikah atau tidak, jawabannya pun harus saat itu juga atau minimal hanya diberi waktu beberapa jam saja. Bayangkan jika kita belum pernah mengenal seseorang, lalu ditawari nikah dengan kesan dipaksa, bagaimana perasaan kita?

4. Pasti ada riba, meski sedikit atau dilakukan diam-diam.

5. Bagaimana mungkin tidak ada miras dan narkoba, sedangkan ISIS pernah membuat video sedang memusnahkan Miras. Sebagaimana rokok, jika orang lain (bukan ISIS) menghisap rokok maka akan dihukum cambuk, bahkan bisa sampai dipenggal. Namun pada kenyataannya anggota ISIS sendiri merokok.

6. Kemiskinan merajalela. Anak-anak kecil bekerja mencari uang karena tidak diperbolehkan bersekolah.

7. Kalau pajak dihapus, negara dapat uang untuk mensejahterakan rakyat dari mana? Sedangkan di masa khulafaurrasyidin saja menerapkan pajak, lha kok ini malah mau dihapus?

8. Bagaimana mau dibilang ‘tidak ada penistaan’ sedangkan mereka mengkampanyekan khilafah itu sendiri dengan cara menistakan sesamanya yang menolak sistem khilafah. Tak cukup hanya menistakan, bahkan sampai menyiksa tanpa ampun.

9. Kebodohan adalah hal yang biasa. Bagaimana tidak bodoh jika anak-anak saja tidak boleh bersekolah?

Catatan Berikutnya

10. Bagaimana mungkin tidak ada hoax? Sedangkan mereka sendiri mendakwahkan khilafah dengan menyebarkan hoax tentang pemerintah, mengadu domba sesama anak bangsa, membuat ricuh dan chaos antar umat beragama, kemudian mereka menabuh genderang perang. Hoax adalah bagian dari makanan sehari-hari mereka. Mana bisa hidup tanpa hoax? Saya tidak menjamin.

11. ISIS sendiri di Suriah mereka berjudi, sex adalah hal yang cukup lazim ditemui. Budak-budak wanita dengan sangat mudahnya mereka setubuhi. Wanita bak hanya sarana pemuas nafsu seksual saja. Dan bodohnya bagi wanita simpatisan ISIS, menjadi pelayan seksual ISIS mereka pikir adalah bagian dari jihad. Bodoh!

12. Non Muslim dilindungi? Bagaimana bisa? Sedang kita lihat di suriah sana, ISIS membunuh dan membantai siapapun yang tak seagama, bahkan seagama beda aliran, pendapat dan pemikiran saja atau menentang daulah Islamiyah ISIS. Mereka sangat kejam.

13. Tidak ada kesejahteraan jika suatu negara melalaikan kemanusiaan. Kesejahteraan hanya akan terjamin ketikan sebuah negara berhasil memberikan hak-hak dan keadilan bagi seluruh rakyatnya.

Pesan Terakhir untuk Khilafah Bullshits

Saya kira khilafah ala HTI tak jauh berbeda dengan khilafah ala ISIS. Lha wung anggota HTI saja beberapa ada yang terlibat jaringan ISIS.

Pesan saya: mulailah waspada jika bendera hitam bertulis kalimat Tauhid kemudian dijunjung tinggi dan di klaim sebagai panji Rasulullah ataupun bendera Islam masuk ke daerah kita. Jika negara kita telah dikuasai mereka, siap-siap saja jika suatu saat kehancuran melanda. Bukan Tauhidnya yang kami permasalahkan, namun pikiran, ideologi dan kelakuan kaumnya lah yang menyesatkan. Kaum-kaum bughot yang tak tahu balas budi, baru lahir saja sudah kemenyek nya setengah mati. Siapa dia? H T I.

Sekian, semoga kita selalu dilindungi dari segala propaganda, fitnah dan adu domba antar sesama umat manusia dan sesama anak bangsa.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru