33.5 C
Jakarta

Hari Kesaktian Pancasila dan Isu PKI yang Tak Kunjung Selesai

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanHari Kesaktian Pancasila dan Isu PKI yang Tak Kunjung Selesai
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tidak lama masyarakat Indonesia bersua dengan tanggal 1 Oktober. Tanggal ini dikenal sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Biasanya pada hari itu dilakukan upacara sebagai bentuk mengenang para pahlawan yang gugur dibunuh oleh kelompok PKI pada tanggal 30 September.

Peristiwa itu jelas telah berlalu. Kini kita tinggal mendengarkan ceritanya betapa berartinya perjuangan para pahlawan membela ideologi Pancasila dari kelompok PKI yang bersikeras merusaknya. Mereka termasuk pahlawan sejati yang namanya bakal dikenang sepanjang masa.

Meski sudah lama peristiwa PKI, sekarang isu itu masih saja dihidupkan kembali oleh kelompok radikalis yang bermaksud merusak ideologi negara dari dalam. Kelompok radikal ini pasti menolak Pancasila, bahkan mengkafirkan. Mereka hanya meyakini Khilafah sebagai pengganti Pancasila. Sungguh berbahaya kehadiran kelompok radikal ini terhadap eksistensi negara!

Kelompok radikal biasanya menyerang pemerintah yang sah di Negara Indonesia dengan isu kebangkitan PKI. Pemerintah tersebut dituduh telah menggadaikan negara dengan kepentingan pribadi. Pemerintah melakukan perbuatan yang mereka nilai amoral dengan melakukan kerjasama dengan negara asing. Lebih dari itu, pemerintah diklaim kafir, karena berada di sebuah negara yang tidak Islam. Aneh, bukan?

Sungguh sangat keterlaluan menuduh pemerintah yang sah sebagai penggerak kebangkitan PKI. Pemerintah itu dipilih oleh rakyat yang berasal dari beragam pemikiran dan keyakinan, mulai yang muslim hingga yang Konghucu. Sangat tidak masuk akal pemerintah itu akan membunuh negara tempat di mana mereka lahir dan tinggal.

Sangat miris, kehadiran kelompok radikal di negara plural ini. Kelompok radikal akan menjadi benalu negara. Mereka akan sangat mungkin menghancurkan Indonesia dari dalam. Perbuatan semacam ini jauh lebih berbahaya dibandingkan penjajahan Jepang-Belanda dan serangan kelompok PKI. Bahkan, kelompok radikal ini tidak punya hati yang dapat mengingat jasa tanah air menerima kehadiran mereka tanpa meminta apa melainkan menjaga eksistensinya.

BACA JUGA  Benarkah Debat Ketiga Capres Ada Serangan Personal? Ini Jawabannya

Di Hari Kesaktian Pancasila masyarakat Indonesia hendaklah semakin memperkokoh semangat menjaga ideologi negara. Indonesia dengan Pancasila jauh lebih baik daripada negara Islam. Dengan Pancasila Indonesia sudah Islam. Karena, di dalam Pancasila itu terkandung ajaran-ajaran Islam. Semisal, ketauhidan, kemanusiaan, dan persatuan.

Sangat tidak masuk akal klaim yang dialamatkan kelompok radikal terhadap kekafiran Indonesia. Jika mereka berargumen kekafiran Indonesia karena tidak menggunakan hukum Islam, maka argumentasi itu tidak berdasar. Islam tidak menentukan sistem suatu negara. Apapun sistemnya selagi masih memegang prinsip umum Islam semisal persatuan, perdamaian, dan tauhid, masih dapat dibenarkan.

Malahan, Islam menentang pengkafiran yang dialamatkan oleh kelompok radikal. Diriwayatkan dari Issma’il dari Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar, Rasulullah Saw bersabda: “Seandainya seseorang mengatakan “Wahai Kafir” kepada saudaranya, maka tuduhan kafir tersebut akan kembali kepada salah satu di antara keduanya.” (HR al-Bukhari).

Sebagai penutup, jagalah Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Jauhi paham Khilafah yang bersikeras menghancurkan negara dari dalam. Indonesia dibangun oleh darah perjuangan para pahlawan. Sangat keterlaluan bila perjuangan ini dirusak oleh perbuatan picik kelompok radikal.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru