29.7 C
Jakarta

Haikal Hassan, Penyebar Hoaks, dan Wajib Ditangkap

Artikel Trending

Milenial IslamHaikal Hassan, Penyebar Hoaks, dan Wajib Ditangkap
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Haikal Hassan lagi-lagi membuat onar. Kali ini terduga menyebarkan berita hoaks terkait haji. Menurut  Haikal Hassan pembatalan ibadah haji tahun ini baru pertama kalinya terjadi dalam sejarah Indonesia. Kemudian ia melanjutkan dengan mengaitkan terkait kasus Rizieq Shihab yang kini berada di jeruji besi.

“Baru pertama kali terjadi sejak ada NKRI di mana warga nya tidak bisa pergi haji,” katanya melalui akun Twitter Haikal_hassan pada Jumat (4/6/2021). Ia lantas mengaitkan twit ngaur: “Apakah karena faktor terlalu dekat ke RRC? Apakah karena kezaliman terhadap HRS?” “Apakah karena dana haji dipaksa dipakai? Apakah MURNI alasan kesehatan? Apakah menunggu pengadilan akhirat saja?” (Suarabatam.id 8 Juni 2021).

Haikal Hassan dan Hoaksnya

Apakah benar adanya bahwa pembatalan keberangkatan calon jemaah haji karena zalim pada habib Rizieq? Jawabannya salah. Sejak awal, pemerintah telah memberikan warta kepada masyarakat. Apalagi pemerintah tidak melakukan kezaliman terhadap Rizieq Shihab melainkan menjalankan hukum yang seadil-adilnya untuk semua.

Bahkan pemerintah Arab Saudi sempat mengabarkan daftar beberapa negara yang boleh masuk ke negara mereka dengan alasan pandemi dan lain-lain. Melansir dari Reuters, beberapa negara yang diizinkan masuk ke Arab Saudi yakni Uni Emirat Arab, Jerman, Amerika Serikat, Irlandia, Italia, Portugal, Inggris, Swedia, Swiss, Perancis, dan Jepang Suarabatam.id 8 Juni 2021).

Mengutip Suara, Indonesia yang tidak masuk dalam daftar tersebut lantas banyak mengundang respons dari berbagai pihak. Kemudian pada Kamis (3/6/2021) kemarin, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan, Indonesia tidak memberangkatkan jemaah dalam penyelenggaran ibadah haji 1442 H/2021 M.

“Karena masih pandemi dan demi keselamatan jamaah, pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jamaah haji Indonesia,” ujar Menag, melansir Terkini.id (jaringan Suara.com). Alasannya benar. Dan tidak sama dengan fitnah keji yang disebarkan si Haikal Hassan.

Apa alasan Haikal membuat kabar fitnah seperti di atas? Pertama-tama jika dilihat dari bahasa yang dipakai Haikal menunjukkan ia seperti orang sakit hati. Ketidakmenangan atas kontestasi politik yang di mana Haikal menjadi tim pemenang Prabowo begitu tampak.

Kedua, Haikal sengaja menyebar kabar fitnah tersebut, seperti orang yang berkeinginan memperkeruh suasana dengan framing RCC. Yakni bahwa rezim ini dekat dengan komunis dan oleh karena itu maka Haikal membuat twit demikian. Dengan memframing demikian, mudah masyarakat mencelah bahwa pemerintah ini adalah rezim komunis yang membenci muslim, seperti kelompok HTI dan FPI sejak dulu propagandakan.

BACA JUGA  Meningkatkan Suluh Puasa dengan Menutup Pintu Radikalisme

Sungguh berbahaya framing tersebut. Sudah kita lihat begitu banyak masyarakat yang terbelah akibat framing jahat itu. Sebagian masyarakat percaya bahwa rezim sekarang membenci Islam. Bahkan apabila sebagian muslim ada yang melanggar hukum, dan jika hukum tertegakkan padanya, itu dianggap bentuk kebencian atau diskriminasi dari pemerintah kepada kelompok muslim.

Menunggu Ketegasan Polisi Demi Kenyamanan Umat

Bahaya. Itu lebih bahaya dari manipulator uang atau lebih bahaya dari kasus Ratna Sarumpaet. Maka sudah benar jika twit Haikal diminta pertanggungjawabannya di depan hukum. Jika salah biarlah dia jera. Sebagi tokoh agama dan politisi yang banyak umatnya sungguh riskan dan bahaya bila perkataannya mengandung hoaks kebencian. Yang terjadi pasti permusuhan.

Pada Senin lalu, Cyber Indonesia  melaporkan  Haikal Hassan. Di mana hal tersebut disampaikan Founder Cyber Indonesia Muannas Alaidid. Muannas Alaidid menyatakan, pihaknya akan melaporkan Haikal Hassan yang berkaitan dengan cuitan Haikal Hassan mengenai ibadah haji (Suarabekasi.id 8 Juni 2021).

“Cyber Indonesia besok senin putuskan akan resmi laporkan haikal hasan karena ini delik umum, entah sudah ke berapa laporan terhdapnya dibuat, kali ini soal dugaan menyebarkan berita bohong dan SARA tweet haji yang berakibat kegaduhan di tengah masyarakat. Mohon dukungan ! Husin Shihab,” cuit Muannas, Minggu (6/6/2021).

Berharap Haikal bisa mempertanggungjawabkan cuitannya itu yang kini telah dihapus dan sok-sokan meminta maaf. Pemintamaafan atas sebuah kebohongan yang sengaja disebarkan tidak sebanding dengan polarisasi kebencian dan fitnah yang berkobar di tengah masyarakat. Maafkan. Tapi kasus tetaplah kasus. Dan harus diusut.

Menjadi harapan semua orang jika polisi berani menindak Haikal atas sebaran hoaksnya tersebut. Sebagaimana polisi menindak tegas Ratna Sarumpaet dan Ahok. Semua mata dan kamera orang kini melihat polisi dan bahkan berharap ia tegas kepada yang salah tak pandang bulu. Jika polisi berani menindak tegas yang salah, maka nama polisi Indonesia tetap harum di hati masyarakat. Jika tidak, seseorang tidak lagi percaya polisi dan tidak membutuhkan-menghargai polisi.

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru