27.4 C
Jakarta

Giat Literasi; Meramu Ribuan Kata Tanpa Kenal Lelah

Artikel Trending

KhazanahLiterasiGiat Literasi; Meramu Ribuan Kata Tanpa Kenal Lelah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Pesatnya perkembangan teknologi informasi di Indonesia, membuat hampir seluruh kegiatan masyarakat dialihkan menjadi berbasis digital. Dalam dunia literasi sendiri, pengembangan teknologi informasi berimbas pada menjamurnya platform menulis. Hal ini juga berimbas pada motif menulis dari yang awalnya hanya sebagai penyalur hobi, mulai dijadikan sebagai penghasilan sampingan untuk meraup uang hingga puluhan juta rupiah.

Namun, uang yang banyak tidak serta merta membuat seseorang menjadi senang. Karena untuk memperoleh hal yang kita inginkan, diperlukan usaha yang keras.

Dalam platform yang pernah saya tekuni, ada minimal kata yang harus dipenuhi agar bisa mendapatkan hak kita sebagai penulis, dalam hal ini adalah royalti. Sebut saja minimal katanya adalah 150.000 kata yang dibagi menjadi tiga bulan. Bagi sebagian orang, menulis dengan kisaran angka seperti itu mungkin menjadi hal yang biasa. Namun, untuk orang yang menulis di sela-sela kesibukannya, tentu angka tersebut menjadi angka yang gila.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa dengan bergesernya media menulis, bergeser juga visi misi seseorang dalam menulis. Ibaratnya seorang penulis platform adalah karyawan di suatu perusahaan yang harus memenuhi target agar mendapat gaji sesuai yang sesuai. Makin banyak karyawan tersebut menjual produk, maka makin banyak pula gaji yang akan diperolehnya setiap bulan. Namun, jika target tidak terpenuhi, gajinya tidak akan turun, bahkan bisa dilakukan pemberhentian kerja jika hal ini berlangsung terus menerus.

Dalam dunia kepenulisan, target yang harus dipenuhi oleh penulis platform adalah jumlah kata yang sudah disepakati dalam kontrak menulis. Selain itu, mereka juga harus mencari pembaca agar karya mereka lebih banyak peminatnya. Lalu, bagaimana caranya konsisten dalam menulis, sedangkan banyak kegiatan yang harus diselesaikan? Simak tipsnya berikut ini.

Kenali motivasimu dalam menulis dan mantapkanlah niatmu.

Setiap penulis tentu memiliki motivasi masing-masing tentang mengapa mereka harus menulis. Entah itu karena hobi, pekerjaan, ataupun sekadar cara untuk mengisi waktu luang. Kalau memang mereka menjadikan menulis sebagai cara untuk meraup cuan, artinya mereka harus menerima konsekuensi yang ada. Ikut aturan menulisnya, jika sedang terikat pada suatu instansi. Atau atur ritme dan pecut semangat agar karya-karya yang dihasilkan tidak terbengkalai.

Percayalah jika seorang penulis sudah mengetahui alasan di balik kegiatan menulisnya, niat untuk menyelesaikan tulisan akan terkumpul dengan sendirinya. Bahkan dengan alasan yang kuat, mereka juga akan merasa enggan jika harus absen menulis ketika kesibukan sedang melanda. Karena menulis sudah menjadi napas yang tidak boleh terlewat setiap harinya.

Mulai dengan teratur, meskipun hanya menuliskan sedikit kata

BACA JUGA  Aktif Menulis sebagai Strategi Penguatan Mental

Membayangkan harus menulis 150.000 kata dalam waktu 3 bulan, mungkin seperti momok untuk penulis pemula. Menulis 500 kata saja terasa susah, apalagi harus mengerjakan 300 kali lipatnya. Oleh karena itu, mulailah dengan menulis yang membuatmu nyaman.

Jika baru bisa 300 kata dalam sehari, lakukan saja. Jangan memaksa untuk menulis 3000 kata, jika membuatmu tersiksa. Namun, ingat, ketika kamu ingin menyudahi kegiatan menulismu pada hari itu, katakan juga kepada dirimu bahwa esok tulisanmu akan lebih banyak daripada hari ini. Dengan begitu, semangatmu akan terpacu untuk menciptakan tulisan yang lebih luas dsn tanpa terasa kamu sudah melewati target.

Temukan jam yang tepat untuk menulis

Tiap penulis pasti memiliki waktu terbaik untuk menulis. Entah itu pagi hari, malam hari, atau mungkin tengah malam. Jam-jam tersebut tidak ada yang salah karena kembali pada kenyamanan penulis. Namun, sebenarnya waktu yang terlalu malam untuk menulis tidak terlalu baik karena ada anggota tubuh yang harus diistirahatkan.

Lalu, bagaimana jika dalam sehari kita harus ingin menulis 5000 kata tanpa merasa berat? Apakah itu tidak mungkin?

Jelas mungkin. Caranya adalah dengan membagi target tersebut menjadi beberapa waktu menulis dan jangan lupa untuk tetap menyelipkan jam istirahat. Misalnya kamu memulai menulis pukul sepuluh pagi, lanjut lagi ketika pukul empat sore, dan terakhir pada pukul delapan malam. Meski kamu akan tetap lelah karena menulis banyak, setidaknya otak sudah diberikan waktu untuk beristirahat, sehingga pikiran kita akan selalu fresh.

Janganlah mencari-cari waktu untuk menulis

Banyak penulis yang memiliki kegiatan lebih dari satu, sehingga mereka merasa bahwa tidak memiliki banyak waktu untuk menulis. Padahal sejatinya menulis tidak dilakukan ketika kita punya banyak waktu, tetapi ketika kita bisa mencuri waktu. Karena tidak ada waktu luang yang benar-benar dapat dialokasikan untuk menulis, jadi kita harus dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Ikutkanlah tulisanmu pada challenge menulis, jika ada

Jika kamu merasa kesulitan untuk menulis setiap hari, kamu bisa mengikuti cara ini. Ikutlah challenge menulis yang membuatmu tertantang setiap hari. Karena dengan begitu, kamu akan terpecut untuk selalu menulis. Apalagi dengan adanya teman-teman yang seperjuangan denganmu, kamu tidak akan merasa sendiri.

Yaps, begitulah tips konsisten menulis yang dapat saya bagikan kepada kalian. Kiat-kiat inilah yang sudah saya praktikan selama ini, sampai berhasil memenubi daily di sebuah platform dengan total tulisan ratusan ribu kata. Semoga kiat ini dapat bermanfaat dan kita bisa menjadi penulis hebat nantinya. Salam literasi.

Fela Khoirul Ihsani
Fela Khoirul Ihsani
Lahir pada 2 Desember 1999 dan beralamat di Kalilangse RT. 02 RW. 04 No. 124, Gajahmungkur, Semarang. Seorang penggiat literasi di Komunitas ODOP dan telah menciptakan banyak karya fiksi maupun nonfiksi, serta telah menjadi kontributor di beberapa media daring maupun cetak.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru