28.2 C
Jakarta

Gerakan Mahasiswa Cinta Tanah Air Indonesia

Artikel Trending

KhazanahPerspektifGerakan Mahasiswa Cinta Tanah Air Indonesia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Gerakan Mahasiswa Cinta Tanah Air Indonesia

Nursanti*

Pemuda adalah agen perubahan yang dapat merubah masa depan bangsa, termasuk pemuda yang tergabung dalam mahasiswa. Definisi mahasiswa itu sendiri adalah mereka yang belajar dan sedang menempuh pendidikan tinggi di universitas, institute, akademi, ataupun sekolah tinggi. Mahasiswa adalah tonggak bagi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Mahasiswa tentunya harus mampu menjadi uswatun hasanah (contoh yang baik) bagi mereka yang tidak berpendidikan tinggi. Mahasiswa diharapkan menjadi penerus bangsa yang mampu memajukan bangsa. Sehingga perlu dipupuk dengan rasa Cinta Tanah Air.

Cinta Tanah Air adalah sikap rela berkorban dan mencintai bangsa tanah kelahiran mereka. Cinta tanah air harus mampu ditanamkan dalam diri para pemuda. Semakin derasnya arus globalisasi serta semakin banyaknya sifat individualisme mengakibatkan pudarnya cinta terhadap tanah air. Melalui pendidikan lah Cinta tanah air itu ditanamkan guna mencegah dampak negatif dari arus globalisasi.

Kata lain dari cinta tanah air adalah Patriotisme. Sikap  Patriotisme sudah ada sejak nenek moyang bangsa indonesia ketika dijajah oleh bangsa barat. Mereka mati-matian rela berkorban demi mempertahankan tanah air. Para pahlawan itu memiliki sikap juang yang tinggi, rela berperang demi kemerdekaan indonesia. Mereka adalah para pahlawan bangsa Indonesia yang menjadi panutan bagi bangsa ini.

Diantara mereka ada nama-nama yang begitu familiar ditelinga kita yaitu Ir.soekarno, beliau adalah presiden pertama NKRI. Ada juga Drs. Moh Hatta sebagai wakil presiden, ada pula Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Indonesia dan masih banyak lagi. Salah satu pahlawan kita adalah Ir. Soekarno yang berpendidikan, pandai, serta cakap dalam segala bidang mampu membawa Indonesia dalam kemerdekaan.

Perjuangan pahlawan memerdekakan Indonesia tidak mudah. Beribu-ribu nyawa melayang karena perang. Beribu-ribu rakyat menderita karena penjajahan, namun mereka tak gentar melawan penjajahan. Mereka itu adalah sosok yang luar biasa hebatnya. Rela mempertaruhkan nyawannya demi kemerdekaan. Mereka adalah sosok yang sangat dirindukan ada di negara Indonesia pada masa sekarang ini. Sudah tidak diragukan lagi kecintaan mereka terhadap Tanah Air Indonesia, karena mereka terlibat dalam perang melawan penjajah.

Seiring dengan kemajuan arus globalisasi, sikap patriotisme para pemuda menjadi pudar. Mereka lebih menyukai budaya barat dibanding dengan budaya sendiri. Bahkan mereka tidak tahu menahu tentang siapa saja pahlawan Indonesia, apa lambang negara Indonesia, dan apa lagu kebangsaan Indonesia. Mereka lebih mengerti lagu-lagu barat dan budaya-budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Bahkan nama-nama pemain timnas Indonesia pun mereka tidak tahu, yang mereka tahu adalah nama-nama klub-klub sepak bola Eropa. Mana kecintaan mereka terhadap tanah air Indonesia. Mereka sibuk mengevaluasi para pemimpin bangsa namun mereka tidak mengevaluasi diri sendiri, apakah sikapnya menandakan kecintaan mereka terhadap Tanah Air Indonesia.

Bahkan kita tidak sadar bahwa kita dijajah secara budaya. Budaya indonesia mulai tidak diminati oleh para pemuda, justru mereka lebih suka budaya barat dengan kebebasannya. Mereka berpakaian minim dengan bahan yang transparan padahal itu bukanlah budaya kita yang menjunjung norma kesopanan dalam berpakaian. Kapankah kita akan sadar bahwa budaya sendiri perlu dilestarikan bukan meniru budaya barat yang tidak sesuai budaya kita.

BACA JUGA  Kontra-Radikalisme dan Disinformasi di Tengah Hiruk Pikuk Pemilu 2024

Banyak diantara mereka tidak hafal pancasila, tidak hafal lagu Indonesia Raya, padahal mereka adalah warga negara Indonesia yang lahir serta besar di Indonesia. Moral remaja sekarang hancur, mereka lebih mementingkan trend masa kini dibanding melakukan hal-hal yang positif untuk Tanah Air ini serta agama.

Perlu adanya sebuah dedikasi khusus atau pengajaran khusus guna meningkatkan kecintaan mereka terhadap Tanah Air Indonesia. Lewat sebuah pendidikanlah Cinta Tanah Air itu harus ditanamkan. Sejarah mencatat bahwa pendidikan mampu memupuk rasa cinta tanah air melalui organisasi-organisasi yang didirikan oleh mahasiswa atau kaum terpelajar. Sehingga mahasiswa sangat berperan penting dalam memajukan negara. Karena mahasiswa adalah sosok yang berpendidikan tinggi yang memiliki banyak wawasan luas dalam berbagai hal.

Sosok seorang mahasiswa diharapkan mampu bepartisipasi dalam kemasyarakatan melalui organisasi-organisasi tertentu. Sebab cara mencintai tanah air ini adalah dengan tindakan yang nyata dengan terjun langsung di masyarakat atau melalui kegiatan-kegiatan sosial. Contoh organisasi-organisasi kemahasiswaan tersebut seperti organisasi kemanusiaan, organisasi pecinta alam, organisasi pergerakan islam dll. Semua itu dapat memupuk rasa cinta terhadap tanah air indonesia, sebab mereka tidak hanya berkata cinta terhadap tanah air namun memiliki tindakan yang nyata dalam mencintai tanah air ini.

Sejarah indonesia telah mencatat pekembangan organisasi-organisasi kemahasiswaan. Gerakan mahasiswa cinta tanah air dimulai pada masa penjajahan yaitu dengan berdirinya organisasi Boedi Utomo. Sampai sekarang organisasi itu sangat berpengaruh dan menjadikan inspirasi para pemuda-pemudi Indonesia khususnya mahasiswa. Setelah periode Boedi Utomo, pada masa itu terdapat organisasi-oranisasi pemuda yang cinta tanah air indonesia. Misalnya saja PNI (Partai Nasional indonesia).

Setelah proklamasi kemerdekaan RI, muncul organisasi-organisasi di berbagai kampus. Organisasi yang pertama kali didirikan yaitu organisasi Himpunan Mahasisa Islam (HMI) yang didirikan pada tahun 1947 oleh sekumpulan mahasiswa sekolah tinggi islam (STI), dan dipelopori oleh lafran pane. Selain HMI ada juga organisasi perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Islam (PPMI) yang didirikan melalui kongres mahasiswa di Malang. Ada juga organisasi-organisasi lainnya yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional indonesia(GMNI), yang berhaluan ideologi marhaenisme soekarno, Gerakan Mahasiswa Sosialis (GAMSOS), yang cenderung berhaluan Sosialis, konsentrasi gerakan mahasiswa indonesia (CGMI) yang berideologi Komunis.

Organisasi CGMI mengalami pertentangan karena berhaluan Komunis dan dinilai pro pada PKI. Sehingga organisasi-organisasi kemahasiswaan bersatu dan sepakat untuk membentuk KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) guna menumpas PKI. Munculnya KAMI dipelopori oeh PB HMI yaitu Ma’arie moehammad. Pembentukan KAMI juga diikuti berbagai aksi lainnya seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dll.

Organisasi-organisasi pergerakan Mahasiswa Islam yang masih terus eksis sampai sekarang ini adalah PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) yang beraliran NU. Ada juga IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) yang beraliran Muhammadiyah. Kemudian ada KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam) yang lebih dipengaruhi oleh gerakan Tarbiyah. Kemudian ada juga HMI yang merupakan organisasi kemahasiswaan tertua yang masih eksis sampai sekarang ini. Semua gerakan tersebut memiliki dedikasi dalam pergerakannya memajukan negara dan Agama.

*Nursanti, berkecimpung dalam dunia literasi, tinggal di Semarang.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru