26.9 C
Jakarta

Generasi Milenial yang Mengawal Pancasila dan Jadi Benteng NKRI

Artikel Trending

KhazanahOpiniGenerasi Milenial yang Mengawal Pancasila dan Jadi Benteng NKRI
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Pancasila yang dirumuskan oleh founding father kita bukan asal merumuskan. Akan tetapi perumusan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara kita melalui proses yang masak-masak. Perumusan Pancasila tentu sudah melalui dialektika yang panjang. Ia digali dari akar budaya dan kehidupan bangsa ini. Pancasila bersifat sepesial karena tidak ada rumusan dari negara lain yang serupa dengan Pancasila. Itu terjadi karena pancasila khas dari akar sejarah dan kebudayaaan kita sebagai bangsa.

Apabila sekarang banyak pihak yang sangsi terhadap Pancasila dan ingin mengganti Pacasila, mereka harus belajar dulu tentang apa itu Pancasila? Bagaiman proses perumusan Pancasila? Jelas-jelas pancasila merupakan ideologi yang mengakomodir segala bentuk perbedaan dan keragaman. Dalam pancasila juga termaktub cita-cita bersama untuk sejahtera bersama. Serta duduk bersama untuk menyelesaikan masalah-maslaah berbangsa dan bernegara .

Segala bentuk usaha yang ingin menumbangkan dan mengganti Pancasila dengan ideologi radikal harus dilawan dan dibasmi. Karena ideologi yang ditawarkan kepada bangsa yang sangat multikurtural ini belum tentu cocok dan akan membawa maslahat bersama. Nyatanya selama berpuluh tahun kita berpancasila, meskipun mengahdapi berbagai gelombang perselisihan kita tetap mampu menjadi bangsa yang satu dan menuju sejahtera.

Pertanyaan yang muncul kemudian, bagaimana posisi kaum generasi milenial terhadap Pancasila? Melihat generasi milenial adalah generasi penerus dan pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa di masa selanjutnya.

Yang jelas generasi milenial harus berperan aktif dalam mengawal Pancasila sebagai dasar  dan ideologi bangsa. Hal mendasar yang harus dilakukan generasi milenial yakni berusaha dan belajar mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila harus menjadi karakter hidup generasi milenial. Saat ini generasi milenial termasuk generasi yang rawan tereserang ideologi radikal. Sebab dengan adanya internet, generasi milenial menjadi rawan terjangkit ideologi radikal. Lemahnya filter yang dilakukan generasi milenial terhadap ideologi radikal membuat posisi generasi milenial terancam.

Setelah mengimplementasikan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari, langkah selanjutnya generasi milenial harus menularkan implementasi nilai-nilai pada masyarakat luas. Generasi milenial dapat berperan sebagai agent of change (agen perubahan). Karena generasi milenial termasuk generasi yang aktif di internet dan medsos, mereka harusnya menularkan virus-virus pancasila ke dalam kubangan internet dan medsos.

BACA JUGA  Antara Muhammadiyah dan NU: Belajar Memahami “Wajah” yang Lain

Tentu banyak rintangan dan halangan dalam mengawal jalannya Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara. Dengan adanya ideologi radikal, ideologi pancasila seharusnya menjadi pembendung ideologi radikal tersebut. Memang kita akui, bila agen-agen dari ideologi radikal sangat bersemangat dan tersistem dalam menularkan ideologi radikal. Hal ini tidak boleh menjadi halangan bagi generasi milenial yang mengemban tugas menjadi khalifah dalam mengawal Pancasila.

Semangat merupakan sesuatu yang  harus ada pada diri generasi milenial. Karena perjuangan dalam mengawal pancasila butuh energi jangka panjang. Mengawal Pancasila dan kondisi bangsa agar senantiasa pada rel yang sehat butuh semangat perjuangan yang tinggi. Perjuangan tersebut tidak hanya untuk setahun, sepuluh tahun atau seratus tahun ke depan. Tapi perjuangan itu untuk selama-lamanya. Menjaga Indonesia senantisa dalam keadaan yang stabil dan kondusif.

Hal tersebut akan terjadi bila Pancasila tetap lestari nilai-nilainya. Tetap menjadi falsafah dan ideologi negara ini. Jangan biarkan pihak-pihak yang berusaha merong-rong NKRI berkembang dan berkuasa. Jangan biarkan juga pihak-pihak yang berusaha mengganti Pancasila, berhasil mencapai tujuannya. Ini bukan tugas pemerintah semata. Akan tetapi ini juga tugas seluruh kompenen bangsa dan negara untuk menangkal pihak-pihak yang mencoba melakukan makar.

Generasi milenial harus mengerti terkait hal tersebut. Menjaga negara dan Pancasila harusnya menjadi panggilan hati. Bukan karena terpaksa. Pancasila adalah ideologi yang menyatukan kita. Mungkin ini salah satu kehebatan dari Pancasila bisa mengakomodir perbedaan dan keragaman. Generasi milenial sebagai pewaris negeri ini dan bahkan menjadi tokoh di masa yang kan datang harus sadar betul hal ini.

Maka generasi milenial tidak boleh hanya menjadi objek yang pasif dalam mengawal pancasila agar tetap berjaya. Tidak boleh diam saja dari pihak-pihak yang mencoba mengganti ideologi radikal. Hal ini cukup berdasar. Pertama generasi milenial generasi penerus bangsa yang akan menjadi tokoh di masa yang akan datang. Kedua generasi milenial atau generasi muda merupakan generasi yang rawan akan pengaruh paham radikalisme.

Mari jaga Indonesia dengan mengawal Pancasila. Caranya dengan mengimplementasikan Pancasila ke dalam hidup kita sehari-hari. Jangan biarkan ideologi radikal berkembang dan menguasai negara ini. Bangkitlah generasi milenial, di pundakmu harapan bangsa bersemayam.

Ahmad Solkan
Ahmad Solkan
Penulis lepas, Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru