27.7 C
Jakarta
spot_img

Gencatan Senjata masih Berlangsung, Israel Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza

Artikel Trending

AkhbarInternasionalGencatan Senjata masih Berlangsung, Israel Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Gaza – Pemerintah Gaza pada hari Jumat (7/2) mengumumkan Israel masih melarang masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, meski kesepakatan gencatan senjata sudah berlaku pada sejak 19 Januari.

Berbicara saat konferensi pers di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Kota Gaza, Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza Salama Marouf mengatakan, “meskipun 20 hari telah berlalu sejak kesepakatan tersebut, situasi kemanusiaan masih sangat buruk karena hambatan Israel,” Anadolu melaporkannya.

“Kesepakatan tersebut mengamanatkan masuknya 600 truk bantuan setiap hari, termasuk 50 truk bahan bakar, di samping penyediaan 60.000 unit rumah bergerak, 200.000 tenda, generator, suku cadang, panel surya, dan material untuk membangun kembali Gaza,” ujarnya.

Dia menambahkan, kesepakatan tersebut juga mencakup pemindahan puing-puing, rehabilitasi fasilitas kesehatan, toko roti, dan infrastruktur, serta memastikan pergerakan pasien dan yang terluka melalui Perlintasan Rafah. Namun, menurut Marouf, hanya 8.500 truk yang boleh memasuki Gaza sejak 19 Januari, jauh di bawah 12.000 yang diharapkan berdasarkan perjanjian.

Ia mengatakan, sebagian besar truk tersebut berisi paket makanan, buah-buahan dan sayuran, sementara bantuan penting seperti perlengkapan tempat tinggal dan peralatan medis sengaja ditunda. “Hanya 10 persen dari tenda yang dibutuhkan telah memasuki Gaza, dan Israel belum mengizinkan satu pun unit rumah bergerak untuk dikirimkan,” tambahnya.

BACA JUGA  Menlu Tekankan Pentingnya Palestina Merdeka untuk Selesaikan Krisis Gaza

Mengenai bahan bakar, ia menyatakan bahwa hanya 15 truk yang masuk setiap hari, bukan 50 truk seperti yang disepakati, yang berdampak buruk pada rumah sakit dan layanan publik yang penting.

Pejabat tersebut juga mengatakan, organisasi internasional memberi tahu otoritas Gaza bahwa Israel menolak untuk mengoordinasikan masuknya bahan-bahan dasar yang dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan air dan pembuangan limbah di Gaza utara.

Marouf menyerukan kepada masyarakat internasional untuk bertanggung jawab dan tidak tinggal diam dalam menghadapi bencana kemanusiaan ini, dengan memperingatkan bahwa Israel menggunakan taktik pengepungan sebagai bentuk genosida dan pembersihan etnis terhadap warga Palestina.

Ia juga memperingatkan, kurangnya alat berat untuk membersihkan 55 juta ton puing menghambat upaya untuk menemukan jenazah dari bawah puing-puing. Perjanjian gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan hampir 47.600 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru