Harakatuna.com – Palembang – Pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Selatan terus berupaya cegah radikalisme. Mereka melibatkan tokoh agama dalam mencegah berkembangnya paham radikal dan terorisme. Dalam kehidupan sosial bermasyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu harus terus rukun tanpa konflik.
“Melihat besarnya peran tokoh agama itu, terus melakukan komunikasi untuk jaga keutuhan umat. Menyamakan persepsi dalam mencegah berkembangnya faham radikalisme bukan hanya tugas pemerintah. Memerangi terorisme tugas kita bersama,” kata Ketua FKPT Sumsel, Periansyah di Palembang, Senin.
Dia menjelaskan, komunikasi mengenai faham radikal dan terorisme dilakukan secara rutin. Sehingga bisa lebih banyak lagi tokoh agama yang bisa berpartisipasi membantu memerangi terorisme. Karena radikalisme dan terorisme dapat mengakibatkan keresahan dalam masyarakat. Menimbulkan korban jiwa dan harta benda orang-orang yang tidak berdosa.
Komunikasi dengan tokoh lintas agama sangatlah butuh tokoh agama galakkan bersama. Baik tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu maupun Budha, katanya.
Menurut dia, tokoh agama mestinya dapat memberi pesan dan penjelasan mengenai bahaya paham radikalisme dan terorisme. Masyarakat perlu mendapat didikan dalam setiap acara keagamaan di rumah ibadah atau dalam suatu perkumpulan tertentu.
Pesan tokoh agama kepada masyarakat biasanya cukup efektif. Karena mereka menjadi panutan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dengan pesan-pesan yang menyejukkan dan mampu membuka wawasan mengenai bahaya faham radikal terorisme. Kita berharap setiap keluarga dapat mencegah masing-masing anggota keluarganya dari faham tersebut, ujar Periansyah.