Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Banjarmasin – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalsel menggelar Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan bersama komunitas Sepeda Antik Banjarmasin (SABAN)
Dialog kebangsaan yang mengangkat tema “Memperkokoh kekuatan kebangsaan dalam menghadapi ancaman dan tantangan masa kini menuju masa akan datang lebih baik” ini juga turut di hadiri oleh pihak TNI Polri.
Dalam dialog tersebut upaya pencegahan paham radikal disampaikan guna melakukan pencegahan secara dini terjadinya tindak terorisme.
Terlebih saat ini penyebaran paham radikal sangat mudah dilakukan melalui sosial media.
Disampaikan Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahdi, bahwa dialog ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh FKPT, untuk pencegahan paham radikalisme.
“Kalau kita melihat dari tampilannya saja pihak Komunitas Sepeda Ontel ini sangar luar biasa wawasan kebangsaannya,” ucapnya,” Minggu (15/5/2022)
Hasil kegiatan ini nantinya akan disampaikan ke BNPT untuk menjadi referensi dan tindak lanjut untuk upaya penanggulangan terorisme di Indonesia.
Namun melalui hasil survey, disampaikan Aliansyah bahwa sejauh ini sesuai dengan indeks risiko teroris di Kalsel sendiri masih berada di batas aman atau masih bisa di toleran.
Meski ia tidak memungkiri sebelumnya sempat ditemukan upaya perkembangan terorisme di Kalsel. “Tapi kita tetap tidak boleh lengah, segala sesuatunya pasti bisa terjadi,” terangnya.
“Seperti ada kejadian penangkapan yang terjadi di Kalsel, itu menandakan bahwa virus radikal terbukti ada di sekitar kita,” pungkasnya.
