25.7 C
Jakarta

FKPT Ajak Guru-guru Agama di Sultra Jadi Pelopor Moderasi Beragama

Artikel Trending

AkhbarDaerahFKPT Ajak Guru-guru Agama di Sultra Jadi Pelopor Moderasi Beragama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kendari – Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajak guru-guru tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dilingkup Sul Tenggara untuk menjadi pelopor moderasi beragama untuk mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme.

Ajakan tersebut dilakukan FKPT melalui kegiatan workout bertajuk Training of Trainer Menjadi Guru Pelopor Modernisasi Beragama sebagai Strategi Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan di Aula Kantor BPVP Kendari, Kamis (7 Juli 2022).

 

Sub Koordinator Perlindungan Kepentingan Nasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Nanda Fajar Aditya, dan Guru Lazuardi Islamic School, Rifai, hadir langsung memberikan materi dalam workshop ini.

Ketua FKPT Sultra, Hj Andi Intan Dulung, mengatakan melalui workshop ini pihaknya ingin memberikan berbagai informasi tentang bahaya paham radikalisme kepada guru-guru di Sultra. Harapannya bisa tumbuh aksi pelopor terorisme dilingkungan sekolah, sehingga bisa menanamkan lebih dini nilai-nilai keagamaan dan budaya.

“Melalui momen ini, kota harapkan para guru dapat menyadari berbagai hal di lingkungan sekitarnya, khususnya di sekolah, tentang paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD. Sebab kami menilai, siswa merupakan poin strategis dalam transformasi paham dan perekrutan oleh kelompok radikalisme,” ucapnya.

BACA JUGA  Ancaman Terorisme Masuk Kampus, Ini Pembahasan Dosen MKU Untag

Dia berharap, para guru dimana pun berada, agar bisa menolak dan memberikan pemahaman kepada siswa-siswi ataupun peserta didik segala bentuk narasi dan ajakan tentang paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD.

“Kami juga berharap para guru bisa menjadi pelopor moderasi beragama di sekolah,” kata Ketua FKPT Sultra.

Senada, Sub Koordinator Perlindungan Kepentingan Nasional BNPT RI, Nanda Fajar Aditya, mengatakan kelompok radikalisme dan terorisme di Indonesia masih ada dan penyebaran pahamnya terus berkembang. Bahkan kelompok tersebut dapat berbaur dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan di lingkungan pendidikan tanpa disadari.

“Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya tenaga pendidik, baik kepala sekolah, terlebih lagi para guru yang bersentuhan langsung dengan para siswa di kelas,” tuturnya.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru