Harakatuna.com. Malang – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya melakukan deklarasi antiradikalisme untuk mahasiswa pada Sabtu (20/8).
Hal tersebut mencegah terjadinya perbuatan radikalisme yang sebelumnya pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Poster-poster yang disiapkan pihak kampus sengaja diberikan kepada mahasiswa bertujuan untuk mengkampanyekan antiradikalisme. Di antaranya yakni ‘Radikalisme pemecah bangsa’, ‘Jangan sia-siakan masa mudamu’, dan ‘Radikalisme masih zaman?’.
Dekan FISIP UB Sholih Muadi mengatakan aksi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi sejak awal supaya kasus yang menimpa mahasiswa HI beberapa waktu lalu tidak terulang lagi.
“Kami tentu tidak ingin yang terjadi dulu kepada mahasiswa HI terulang lagi. Oleh karena itu, mahasiswa baru kami bekali pengetahuan tentang deradikalisasi,” kata Sholih.
Pemahaman tentang deradikalisasi diberikan sejak hari pertama PKKMB. Seminar tentang deradikalisasi diberikan dengan mendatangkan beberapa pemateri mulai dari MPR RI, dosen UB, dan pihak kepolisian.
“Ini salah satu upaya kampus untuk mahasiswa baru agar tidak tumbuh sikap intoleran dan tidak bergabung dengan jaringan organisasi yang dilarang pemerintah,”ucapnya.
Pemahaman tentang deradikalisasi tidak hanya diberikan saat PKKMB. Pihak kampus berencana akan mengadakan kegiatan berkelanjutan untuk mahasiswa baru.
“Setelah PKKMB ada student day. Beberapa materi tentang deradikalisasi akan diberikan kepada mahasiswa baru,” sambung Wakil Dekan 3 FISIP UB Dr Bambang Dwi Prasetyo.