26.2 C
Jakarta
Array

Fatal, HTI Tidak Bisa Nulis Assalamu’alaikum

Artikel Trending

Fatal, HTI Tidak Bisa Nulis Assalamu’alaikum
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Fatal, HTI Tidak Bisa Nulis Assalamu’alaikum

Harakatuna.com. Jakarta. Dunia Medsos satu dan dua hari ini dihebohkan dengan beredarnya surat undangan resmi atas nama DPD HTI Sidoarjo dengan tulisan Assalamu’alaikum yang berbeda dari kebiasaan umum tulisan Arab dan teknis penulisan dalam bahasa Arab lainnya. Isi surat ini lengkapnya adalah surat permohonan izin aksi damai dan konvoi panji Rasulullah yang ditujukan kepada Kapolres Sidoarjo yang dilaksanakan pada hari ini, Sabtu (01/04/2017) di Sidoarjo.

Salinan surat HTI yang diterima redaksi membenarkan kekeliruan penulisan Assalamu’alaikum yang diketik dengan menggunakan bahasa Arab itu. Tentu saja, kejadian ini sangat disayangkan mengingat selama ini, Hizbut Tahrir Indonesia selalu mengkampanyekan penerapan syariat Islam secara kaffah melalui sistem khilafah yang diperjuangkan, bahkan meraka tidak segan-segan untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi khilafah untuk mencapai cita-cita negara khilafah yang diperjuangkan.

“ Bagaimana mau memperjuangkan tegaknya khilafah Islam di Indonesia kalau menulis Assalamu’alaikum saja tidak bisa,” ujar Ahmad Fauzan Rofiq dalam FB resminya, (31/03/2017)

Ketidakmampuan menulis Assalamu’alaikum ini merupakan kesalahan dan kekeliruan yang sangat fatal mengingat HTI selama ini selalu menyeru umat Islam di Indonesia untuk kembali kepada al-Qur’an dan Hadis, dimana kedua sumber Islam ini justru berbahasa Arab bukan berbahasa Indonesia. Kejadian  ini mengkonfirmasi akan kadar kualitas kader HTI yang sebenarnya, iaitu miskin penguasaan ilmu agama Islam dan teks-teks agama Islam lainnya namun mereka berani dengan lantang teriak khilafah di Indonesia.“ Umumnya kader HTI itu miskin ilmu agama Islam dan selalu menjadi korban doktrinasi khilafah dari orang yang tidak bertanggungjawab akan masa depan yang bersangkutan,”. Tambahnya.

Sementara itu, Ahmad Ghozali, aktivis muda NU yang juga aktif di dunia maya langsung merespon kejadian ini dengan mengatakan bahwa ini bukan semata-mata kesalahan tulis atau typo, tapi murni ketidakmampuan kader HTI dalam membaca dan menulis teks yang berbahasa Arab. “ HTI ini kan ormas, yang mana dalam setiap mengeluarkan surat resmi organisasinya pasti diketahui oleh ketua maupun sekretarisnya, bahkan oleh jajaran pengurus lainnya. Tidak mungkin surat resmi keluar tanpa sepengetahuan ketua maupun sekreratis. Jadi kesalahan tulis atau typo adalah alasan yang dibuat-buat untuk menutupi rasa malu mereka,”. Tegasnya. (Rz)

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru