30.1 C
Jakarta
Array

Era Digital: Otoritas Islam Online

Artikel Trending

Era Digital: Otoritas Islam Online
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Seiring perkembangan zaman, kini Islam sudah selangkah lebih maju dalam upayanya menjajaki dunia online hampir di seluruh lini. Tidak sedikit situs-situs web atau unggahan video di youtube yang telah berhasil dibuat oleh kalangan umat muslim, sebagai contoh Nahdlatul Ulama (NU) Online. Sebagaimana yang bisa kita lihat, saat ini media online telah dianggap mampu dalam memenuhi kebutuhan informasi yang ekstensif bagi masyarakat, karena informasi di media online dapat  diakses kapan saja dan di mana saja (praktis), tanpa melalui media surat menyurat seperti yang dilakukan oleh orang terdahulu yang membutuhkan kurun waktu yang relatif lama. Sekarang, setiap orang bisa mengakses informasi apa saja di internet, baik itu informasi yang valid atau tidak valid sekalipun.  Pada era digital seperti sekarang, hampir seluruh informasi dapat didapatkan dengan mudah dan cepat.

Pada masa penyebaran Islam terdahulu, kyai dan ulama biasanya menggunakan media mimbar sebagai tempat untuk menyampaikan dakwah mereka  kepada masyarakat sekitar dan harus berpindah-pindah dari satu majelis ke majelis lain. Namun sekarang masa sudah berbeda, seiring zaman yang mulai berubah,  mimbar-mimbar itu sudah berganti menjadi mimbar dalam bentuk digital walau tidak secara menyeluruh.

Mimbar digital yang dimaksud bisa berupa situs-situs web atau aplikasi praktis berisi materi-materi tertentu khususnya materi ke-Islaman yang telah banyak disebar di media online. Sebagai contoh, seperti tersedianya Online Islamic Propagation Team (Tim Penyebaran Islam Online). Dalam situs tersebut, telah disediakan berbagai macam informasi yang ekstensif disertai dengan penggambaran secara detail terkait praktik-praktik peribadatan, salah satunya mengenai penjelasan terkait pelaksanaan lima rukun wajib dalam ajaran Islam.

Salah satu contoh mengenai penjelasan terkait cara atau langkah-langkah menunaikan ibadah sholat. Langkah shalat yang dipublish tidak hanya berupa rangkaian tulisan saja, tetapi juga disertai dengan klip audio shalat, gambar-gambar posisi dalam setiap langkah sholat dan seterusnya. Penggambaran secara detail itu dimaksudkan agar bisa memahamkan bagi orang ingin belajar sholat lewat media online, khususnya bagi umat Islam yang masih berstatus muallaf.

Masa Depan Islam Maya

Pada era millenial seperti saat ini, dirasa sangat cocok apabila informasi dikemas dalam bentuk softfile yang dilengkapi dengan animasi atau gambar-gambar pendukung. Sebab, keberadaan generasi era ini pada umumnya sangat bergantung dengan penggunaan teknologi informasi yang canggih. Salah satu contohnya gadget, saat ini gadget sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap kalangan. Apabila di setiap aktivitas dilalui tanpa memegang gadget, maka akan menimbulkan kegalauan tersendiri bagi generasi ini. Efek buruk yang biasa timbul adalah kurangnya rasa kepedulian atau apatis terhadap lingkungan sekitar dan akan timbul kebiasaan menunda-nunda aktivitas lain, karena sudah terlalu asyik dengan bermain gadget.

Di sisi lain, tepatnya pada 08 Mei 2014 lalu, pihak Kemkominfo telah merilis berita tentang seberapa banyak jumlah pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan data tersebut, ternyata pengguna internet sudah menembus angka 82 Juta orang. Dengan capaian yang setinggi itu, Indonesia mendapatkan peringkat ke-8 dalam perbandingan skala internasional. Jumlah tersebut masih terus berkembang sampai saat ini.

Mengaca dari data tersebut, hal yang perlu diantisipasi oleh pihak pemerintahan adalah dengan cara mengadakan perencanaan pembuatan program atau tim khusus untuk menciptakan dan menyebarluaskan situs-situs web yang kontennya bermanfaat bagi masyarakat dan diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat. Salah satunya seperti yang telah dipaparkan di awal paragraf.

Ekonomi Islam Digital

Mengacu pada data dari kemkominfo di atas serta melihat perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, turut mempengaruhi  perekonomian masyarakat khususnya perekonomian umat Islam. Dengan kecanggihan teknologi informasi, hampir semua orang dapat mengakses informasi seluas-luasnya. Seluruh sektor perekonomian dalam berbagai bidang seperti makanan , wisata, fashion, travelling, kosmetik dan sebagainya sudah dikemas dengan apik nan menarik dalam dunia online ini.

Hal tersebut merupakan kesempatan besar bagi mereka yang mampu memahami peluang-peluang apa saja yang tersedia di internet. Sebab, tidak banyak orang yang mampu memahami peluang-peluang tersebut. Bahkan ada juga masyarakat yang masih awam sama sekali dengan apa dan bagaimana internet itu digunakan. Sehingga yang terjadi, peluang-peluang itu hanya bisa dijajaki oleh kalangan masyarakat yang paham saja yang jumlahnya tidak banyak.

Mengaca pada situasi tersebut, diperlukan adanya seminar tentang penjelasan mengenai internet dan peluang usaha yang ada di internet bagi masyarakat muslim yang masih awam, agar perekonomian umat muslim secara keseluruhan dapat meningkat. Sebab, Islam selalu menganjurkan umatnya untuk berdikari secara finansial sebagai salah satu upaya meneladani rosulullah yang terkenal dengan seorang usahawan yang kaya raya pada masanya.

Selain itu, konsep fastabiq al-khoirot sesama muslim juga perlu digalakkan, tujuannya untuk memacu semangat masyarakat muslim dengan cara mengadakan kompetisi tertentu yang sekiranya mampu dijadikan sebagai alat pemacu untuk meningkatkan kualitas seperti halnya pengadaan kompetisi lomba memasak serta  membuat tutorial cara memasak yang kemudian dipublish lewat media online atau dengan cara lainnya, hal tersebut setidaknya disesuaikan dengan situasi dan skill dari masyarakat. Wallahu ‘Alamu Bissowwab.

*Lina ZulianiMahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo, Member Monash Media dan Penerima Beasiswa Monash Institute Semarang.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru