26.9 C
Jakarta
Array

Ekstrimisme Dalam Beragama

Artikel Trending

Ekstrimisme Dalam Beragama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Ekstrimisme dalam beragama akhir-akhir ini telah mencuat kembali. Ekstrimisme dalam KBBI bermakna yang paling keras, paling ujung, paling teguh. Mencuatnya ektrimisme dalam beragama disebabkan karena terlalu dangkal dalam memahami teks-teks agama dan berlebihan dalam melaksanakannya. ekstrimisme lahir dari orang yang ingin mengamalkan Islam Kaffah, tapi kurang kurang tepat dalam pemahamanya. Gusdur sendiri menyebutnya dengan pendangkalan pemahaman agama.

Ekstremisme dalam beragama ini ditandai dengan banyaknya pengkafiran yang dilakukan oleh sebagian umat kepada Islam kepada umat Islam lainya yang berbeda pandangan. Hal ini karena mereka ingin mengganggap dirinya adalah pemeluk Islam yang kaffah. sehingga mereka-mereka yang tidak menjalankan Islam secara kaffah dianggap sebagai liyan.

Esktrimisme dalam beragama adalah menjalankan nilai-nilai agama yang melebihi batas kewajaran, atau bisa dibilang over dalam menjalani laku agama. Padahal nabi Muhammad telah melarang umat Islam yang berlebihan atau ekstrem dalam menjalankan agamanya.

Nabi Muhammad bersabda

هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ

“Celakalah orang-orang yang ekstrem (berlebih-lebihan)!” Beliau mengucapkannya tiga kali. [HR Muslim].

Hadist ini menunjukan bahwa ekstrimisme dalam beragama akan menyebabkan seseorang celaka dalam hidupnya, entah di surga maupun Akhirat.

Jika seseorang telah terjangkit pemikiran yang ekstrimisme maka dalam segala sesuatunya dia akan berperilaku ekstrem. Dan Allah pun akan membiarkan mereka dalam pemikiran yang demikian. Hal ini bisa dilihat dalam hadist nabi yang berbunyi

لَا تُشَدِّدُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَيُشَدَّدَ عَلَيْكُمْ فَإِنَّ قَوْمًا شَدَّدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ فَشَدَّدَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ

“Janganlah kamu memberat-beratkan dirimu sendiri, sehingga Allah akan memberatkan dirimu. Sesungguhnya suatu kaum telah memberatkan diri mereka, lalu Allah memberatkan mereka [Sunan Abi Dawud].

Islam Bukan Agama Berlebihan

Padahal urusan agama itu sebenarnya sangat ringan. Dan mereka sendirilah yang memberatkan urusan dalam beragama. SAW bersabda:

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ

Sesungguhnya agama ini mudah. Tidaklah seorang memberat-beratkan diri dalam agama ini melainkan pasti ia akan kalah (karena tidak kuat melakukannya). [HR Bukhari]

Bersikaplah sederhana dan jangan berlebihan dalam ibadah dan istiqamah. Jangan berlebih-lebihan dan ekstrimisme sehingga agama menjadi berat kita lakukan.

Ibnul Munir berkata : “Pembahasan (larangan berlebih-lebihan atau ekstrimisme) ini merupakan tanda kenabian karena telah kita saksikan orang-orang sebelum kita yang berlebih-lebihan mereka itu binasa.

Namun demikian Hal ini bukan berarti kita dilarang untuk melakukan kesempurnaan dalam ibadah karena itu adalah perilaku yang terpuji. Hanya saja kita dilarang berlebih-lebihan dan ekstrimisme hingga menyebabkan kita bosan dan sulit dalam melakukannya.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru