31 C
Jakarta

Ekstremisme Menurun Tapi Harus Diantisipasi

Artikel Trending

AkhbarNasionalEkstremisme Menurun Tapi Harus Diantisipasi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra menyampaikan bahwa ekstremisme sosial keagamaan di Indonesia sudah menurun tapi tetap harus diantisipasi. Hal ini disampaikannya usai menjadi narasumber Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah ke-48 bertema ‘Ekstremisme Sosial-Keagamaan dan Perdamaian Semesta’ di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka pada Sabtu (14/3).

Azyumardi mengatakan, ekstremisme sosial keagamaan di Indonesia sudah banyak menurun sekarang. Tapi masih banyak yang harus dilakukan untuk mengantisipasinya. Salah satu caranya pemerintah harus membuat program untuk memperkuat Islam wasathiyah dan kebangsaan.

“Karena itu Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan harus melatih para guru dengan Islam wasathiyah, hanya dengan cara begitu maka kemudian guru-guru ini bisa menyebarkan Islam wasathiyah kepada murid dan mahasiswa,” kata Azyumardi kepada Republika, Sabtu (14/3).

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) ini mengatakan, masa depan Islam yang maju itu ada pada Islam wasathiyah. Justru sikap ekstrem dan radikal tidak punya masa depan.

BACA JUGA  Kemenag Imbau Tokoh Agama Tidak Terjebak Dakwah yang Memecah Umat Karena Beda Pilihan Politik

Ia juga menegaskan, paham radikal tidak berasal dari umat Islam atau ormas Islam Indonesia. Islam radikal datangnya dari luar negeri seperti dari Taliban, ISIS dan Al Qaeda. Dia menegaskan bahwa DNA umat Islam Indonesia itu wasathiyah sejak dulu.

“Sejak penyebaran Islam di Nusantara sejak abad 13 itu Islam yang wasathiyah dan inklusif yang bisa hidup berdampingan dengan damai dan komunikatif dengan budaya,” ujarnya.

Azyumardi menegaskan, kalau masih ada orang yang terjerumus ke paham Islam radikal adalah gejala sosial yang wajar. Tapi meski wajar tidak bisa dibiarkan, artinya harus tetap diantisipasi. Namanya manusia ada saja yang nakal dan terjerumus, kalau tidak ada manusia yang nakal dan terjerumus tentu tidak perlu ada Nabi.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru