Harakatuna.com. Bojonegoro – Sebagai upaya untuk menciptakan toleransi dan kedamaian di NKRI, Eks Napiter Bojonegoro bersama Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror Satgaswil Jawa Timur dan Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar dialog kebangsaan. Dialog ini mengusung tema “Membangun Kesadaran Moderasi Beragama melalui Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme dengan Memberdayakan UMKM untuk Memperkuat Ekonomi Mandiri bagi Eks Napi Teroris”.
Acara yang dilaksanakan di Aula Gedung Unigoro tersebut dihadiri oleh Wibowo dari Densus 88 Anti Teror Satgaswil Jatim, Dr. Rida Hesti Ratnasari dari Pusdiklat Baznas RI sekaligus pengamat gerakan HTI, Dr. H. Zainal Arifin dari Kantor Kemenag Bojonegoro sekaligus Ketua Pokja Moderasi Beragama Bojonegoro, Ustad Azhari Dipo Kusumo selaku eks Jamaah Islamiyah dan Kombatan Morro-Syiria, serta M. Bakhru Thohir M.Si., selaku dosen Unigoro sekaligus anggota jaringan Gusdurian.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ketua Penyelenggara kegiatan, Arif Budi Setyawan. Dalam sambutannya ia menjelaskan tentang latar belakang dilaksanakannya kegiatan dialog kebangsaan ini untuk mengembalikan para aktor terlibat ke jalan pemikiran yang lebih moderat.
“Tujuan acara ini untuk memberikan solusi kelanjutan kedepan para eks napiter agar dapat kembali ke jalan pemikiran yang moderat dan memberikan pembekalan tentang UMKM sebagai bentuk wadah kegiatan positif, ” Paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Arief Januwarso, S.Sos, M.Si., menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang selama ini telah berkolaborasi dengan Unigoro, termasuk eks napi terorisme. “kampus adalah tempat akademisi untuk berdiskusi sehingga banyak sekali pelajaran yang diambil dari dialog kebangsaan ini, kampus Unigoro harus menampung semua informasi agar generasi muda memahami dan tidak terjerumus pada jaringan teroris dan yang kedua narkoba,” Ungkap Mas Ayik panggilan Akrabnya.
Salah satu Narasumber kegiatan, Dr. H. Moh. Zainal Arifin, M.Pd.I, Plt. Kasubbag TU Kemenag Bojonegoro menyampaikan tentang fondasi menuju moderasi beragama dan 4 nilai universal dalam beragama. “Moderasi beragama sangat penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta toleransi. Moderasi beragama berarti cara beragama jalan tengah, seseorang tidak ekstrem dan tidak berlebihan saat menjalani ajaran agamanya,” Ungkapnya.
Disampaikan Dr. H. Moh. Zainal Arifin, M.Pd.I, bahwa dalam kehidupan ada 4 nilai universal dalam agama yang penting untuk diterapkan. Nilai universal tersebut meliputi kemanusiaan, kasih sayang, keadilan dan kemaslahatan.