32.9 C
Jakarta
Array

Dua Dusun di Lamongan Terpapar Paham Radikal

Artikel Trending

Dua Dusun di Lamongan Terpapar Paham Radikal
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Lamongan — Prihal toleransi yang semakin menipis merupakan masalah akut bersama di masyarakat Indonesia.  Di Lamongan penyebaran paham radikal terjadi  masif di masyarakat menjadi perhatian serius Polres, tokoh masyarakat dan pejabat daerah.

Untuk antisipasi maraknya tindak radikalisme di Lamongan, pemuka agama, tokoh masyarakat dan Polres Lamongan menggelar diskusi bersama. Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan radikalisme. Kegiatan ini dilaksanakan di hall salah satu hotel di jalan Sunan Drajat, Rabu (21/8/2019).

Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung mengapresiasi kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama tokoh lintas agama di Lamongan. Selain menjadi sarana menjalin silaturahmi antara Polri dan masyarakat, juga untuk menjaga stabilitas Kamtibmas yang aman, tentram dan Kondusif.

“Dalam hidup bermasyarakat ada dua hal yang menurut saya wajib kita lakukan yaitu menjaga kerukunan di internal umat beragama dan toleransi antar umat beragama. Kata Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung usai FGD.

Menurutnya, sebagai sesama harus saling menjaga silahturahmi dan saling membantu tanpa memandang perbedaan suku, ras dan agama. Para tokoh agama diajak untuk berdiskusi dan memberikan saran bagaimana mengatasi permasalahan intoleransi yang saat ini sudah sangat meruncing masalah penyebaran paham-paham radikal.

Permasalahan intoleransi dan faham radikal ini, terang Feby, mempermasalahkan NKRI dan ideologi bangsa, Pancasila dan sistem negara Indonesia.

“Inilah yang harus kita tindaklanjuti agar paham-paham ini di eleminir, kalau bisa dihilangkan di masyarakat kita,” tandasnya. Kalau tidak melakukan tindakan sejak dini, dikhawatirkan akan menjalar dan menjadi sesuatu yang berbahaya bagi NKRI.

Peran FKUB dalam Menjalin Hubungan Baik Antara Agama

Feby memaparkan, dari hasil kajian FKUB Lamongan menyebutkan sudah ada beberapa dusun di Lamongan yang ditemukan terpapar paham radikal dan menolak ideologi Pancasila meski belum pada tataran aksi.

Maka dari itu, katanya, bersama-sama antara Polri dan masyarakat serta seluruh tokoh agama dan masyarakat untuk sama-sama turun ke lapangan, desa, kecamatan untuk mendeteksi sejak mereka yang terpapar dengan pemahaman radikal.

“Ini yang harus segera kita tindaklanjuti karena sangat bahaya bagi bangsa kita,” pintanya.

Sementara, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lamongan, KH Masnur Arief membenarkan kalau adanya sejumlah dusun di Lamongan yang sudah terinfeksi paham radikalisme, meski belum sampai pada tataran aksi. Informasi yang diterimanya itu secara dini sudah tindaklanjuti agar tidak berkembang.

Pihaknya mengajak sejumlah ormas islam diantaranya PD Muhammadiyah, PCNU dan MUI Lamongan untuk bersama melakukan upaya-upaya pendekatan supaya kembali ke ajaran Islam yang benar, yaitu Islam yang rahmatan lil alamin.

Selain jajaran Polres Lamongan, acara FGD dengan tema toleransi kerukunan umat dalam beragama Islam demi keutuhan NKRI ini juga dihadiri sejumlah tokoh agama di Lamongan. Terlihat sejumlah tokoh agama dari PC Muhammadiyah Lamongan, PCNU Lamongan dan juga MUI. (Fay)

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru