27.8 C
Jakarta

DPRD Provinsi Jatim Gelar Sarasehan untuk Tangkal Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahDPRD Provinsi Jatim Gelar Sarasehan untuk Tangkal Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jombang – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Sw Nugroho menggelar sarasehan wawasan kebangsaan guna memperkuat nilai-nilai pancasila untuk menangkal menguatnyan gerakan radikalisme dan intoleransi di Indonesia.

Sarasehan yang menghadirkan tokoh masyarakat, tokoh penggerak perempuan serta perangkat desa dari seluruh kecamatan Kabuh ini diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, menjaga jarak, memakai masker dan dilakukan penyemprotan disinfektan di lokasi acara yang diselenggarakan di balai desq karangpakis, kecamatan kabuh, kabupaten Jombang, selasa (18/1/2022).

Wakil rakyat dari dapil Jombang Mojokerto ini menerangkan pentingnya internalisasi ideologi pancasila untuk terus dilakukan oleh khususnya para perangkat pemerintahan dilevel desa.

“Generasi muda kita saat ini sangat rentan terhadap paham – paham radikal, karena ajaran-ajaran paham radikalisme bisa didapat dengan mudah melalui media sosial, sementara generasi muda banyak yang tidak bisa menyaring informasi dengan baik mudah menjadi korban, maka penting untuk kita semua untuk terus menggaungkan faham pancasila pada masyarakat khususnya generasi muda kita,”terang Nugroho dihadapan peserta sarahsehan.

Wasekin DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini mengajak para perangkat desa dan tokoh masyarakat untuk aktif mengantisipasi masuknya paham-paham radikan di lingkungan atau desanya masing-masing.

” Tugas kita adalah merawat paham-paham kebangsaan yang lahir dari founding fathers negara kita, ajaran bung Karno, Trisakti, Bhineka Tunggal ika dan undang-undang dasar. Mengantisipasinya bisa bekerjasama dengan babinsa dan babinkampibmas,” jelasnya.

BACA JUGA  Wali Kota Bitung Sebut Ancaman Terorisme dan Radikalisme Jadi Atensi Serius

Hal tersebut, tambah Nugroho sebagai upaya untuk menghindari perpecahan dan utuhnya rajutan jebhinekaan.

“Tokoh masyarakat dan perangkat desa tugasnya adalah mendeteksi keberadaan aliran tersebut sehak dini di desa masing-masing. Itu bisa dengan bekerjasana dengan babinsa dan babinkamtibmas agar bisa diantisipasi sejak dini,”jelasnya.

Ia menambahkan bahwa, paham radikal saat ini sudah mulai menyusupi segala lini masyarakat di Indonesia, karena masuknya bisa melalui lembaga firmal seperti lembaga pendidukan juga berbagai forum dengan dibungkus agama.

Oleh karena itu, paham radikal ini dapat berkembang pesat dan cepat di Indonesia.

“Intolenransi juga masih sering terjadi, misalnya di lokasi erupsi semeru masyarakat hindu yang membuat sesajennya ditendang dan dibuang. Mendirikan gereja sulit di Berbagai tempat,Padahal dulu tidak pernah terjadi hal ini, kenapa hari ini bisa terjadi? Karena masuknya pahan trans nasional, faham khalifah,” tegasnya.

Diketahui, sarasehan wawasan kebangsaan kali ini selian dihadiri oleh kepala desa se kecamatan kabuh, juga dihadiri oleh wakil bupati Jombang, Sumrambah dan wakabid organisasi DPC PDI Perjuangan Jombang, Bahana Bella Binanda.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru