32.9 C
Jakarta
Array

Dosen Agama Undip Tolak Paham dan Gerakan Radikalisme

Artikel Trending

Dosen Agama Undip Tolak Paham dan Gerakan Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Semarang-Para dosen Agama perlu memberikan pemahaman bahwa perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan.  Menjadi tanggung jawab umat beragama untuk merawat keberagaman dan perbedaan. Hal itu disampaikan Dr Muhammad Adnan, dalam acara sambutannya. “Pencegahan Paham gerakan Radikalisme Melalui Perumusan  Sistem Pembelajaran dan Materi Mata Kuliah Pendidikan Agama Universitas Diponegoro”.

“Dosen harus mampu menumbuhkan sikap dan perilaku yang lebih toleran, serta menumbuhkan sikap dan perilaku yang lebih moderat. Yaitu sikap yang dijiwai semangat beragama yang humanis dan semangat nasionalisme sebagai sebuah bangsa yang beradab,” ujarnya, belum lama ini.

Sementara itu, Staf Khusus Menristekdikti Dr Abdul Wahid Maktub menambahkan,  Dosen agama harus bisa menjadi model keberagaman. Sehingga mahasiswa memiliki antusiasme yang tinggi untuk mengikuti proses pembelajaran.

“Dosen agama harus mampu mengupdate dan upgrade sistem dan materi pembelajaran sesuai dengan tantangan zaman,” imbuhnya.

Adapun Workshop dibuka Rektor Universitas Diponegoro Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum. Selain itu juga didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Budi Setiyono SSos MPol Admin PhD.

Dalam acara tersebut, dosen Agama (Islam, Kristen, Katholik, Hindhu, Budha) di Undip mendeklarasikan gerakan menolak paham dan gerakan radikalisme di kampus. Kegiatan ini bertujuan untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru