27.1 C
Jakarta
Array

Donald Trump Ancam Lepaskan 2.500 Teroris ISIS ke Eropa

Artikel Trending

Donald Trump Ancam Lepaskan 2.500 Teroris ISIS ke Eropa
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Washington-Presiden Donald Trump mengancam akan melepaskan 2.500 teroris ISIS ke wilayah Eropa. Ribuan tersangka teroris asal Eropa itu telah ditangkap pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Irak dan Suriah.

Presiden Amerika Serikat ini telah berulang kali menyuarakan kekecewaannya atas keengganan Uni Eropa untuk memulangkan dan menuntut para militan Islamic State asal Eropa yang ditangkap di Timur Tengah. Pada hari Kamis, Trump membuat ancaman terselubung untuk memungkinkan ratusan teroris itu pulang dan berkeliaran di negara asalnya.

“Anda akan selalu memiliki seseorang di sekitar, tetapi saat ini kami telah menangkap lebih dari 10.000—kami memiliki 2.500 petempur ISIS yang kami ingin agar diambil Eropa, karena mereka akan kembali ke Eropa, ke Prancis, ke Jerman, ke berbagai tempat,” katanya kepada wartawan di halaman Gedung Putih.

“Jadi kami memiliki ribuan petempur ISIS yang kami ingin agar Eropa mengambilnya dan mari kita lihat apakah (Eropa) itu membawa mereka. Dan jika mereka tidak mengambilnya, kita mungkin harus melepaskannya,” lanjut Trump, dikutip Russia Today, Jumat (2/8/2019).

Itu bukan pertama kalinya Trump menuntut Eropa mengambil kembali warganya yang pergi ke Suriah dan Irak untuk berperang untuk ISIS dan entitas teroris lainnya. Pada bulan Februari, Trump berbicara tentang 800 petempur ISIS atau kurang dari sepertiga dari jumlahnya saat ini.

Saat itu, Trump mengatakan bahwa para jihadis kemungkinan akan menembus Eropa begitu pasukan AS menarik diri setelah kekalahan “kekhalifahan” ISIS. Dia menganggap kekalahan kelompok itu semata-mata karena upaya Amerika.

Trump telah mengejutkan para jenderalnya ketika ia mengumumkan penarikan pasukan AS dari Suriah pada Desember lalu dengan alasan kehadiran 2.000 kontingen militer Amerika telah mengalahkan ISIS.

Dalam beberapa minggu setelah pengumumannya yang mendadak, Trump ragu-ragu dengan keputusannya. Dia kemudian mengatakan pada bulan Maret bahwa 400 tentara AS akan tetap di Suriah tanpa batas waktu.

sumber: Sindonews.com

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru