Doa Nabi Muhammad adalah doa yang Allah SWT akan selalu mengabulkannya. Hal demikian karena Nabi Muhammad adalah utusan-Nya dan mahluk yang paling dicintai-Nya. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menunjukan sebuah redaksi doa Nabi Muhammad untuk para pejabat pemerintah.
Berikut redaksi doa Nabi Muhammad kepada para pejabat
أللهم من ولي من أمر أمتي شيئًا فشق عليهم فاشقق علبه ومن ولي من أمر أمتي شيئا فرفق بهم فارفق بهم
Artinya: “Ya Allah, siapa yang mengurusi satu perkara umatku, lalu ia menyulitkan umat, maka persulitlah ia. Dan siapa yang mengurusi perkara umatku, lalu ia memudahkannya, maka permudahlah ia”. [HR. Muslim].
Redaksi doa Nabi Muhammad kepada pejabat pemerintah ini menunjukan bahwa dalam kehidupan dunia ini ada dua jenis pejabat pemerintah. Pertama adalah para pejabat yang memudahkan urusan rakyatnya, maka doa Rasulullah untuk pejabat jenis ini adalah semoga Allah juga memudahkan urusannya. Sedangkan kedua adalah para pejabat yang menyusahkan urusan rakyatnya, maka doa Rasulullah untuk pejabat jenis ini adalah semoga Allah menyusahkan urusannya pula.
Makna Kesusahan Dalam Doa Nabi Muhammad
Menurut As-Shan’ani dalam kitabnya yang berjudul Subul as-Salam bahwa kesulitan yang didapatkan pejabat pemerintah yang menyusahkan rakyatnya itu bukan hanya kesusahan dunia saja, Melainkan juga kesusahan di akhirat kelak. As-Shan’ani juga menyatakan bahwa redaksi doa Nabi Muhammad ini menunjukan bahwa setiap amal perbuatan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Hal ini seperti yang termaktub dalam Al-Quran
وجزاء سيّئة سيّئَةُ مثلها – الشورى: ٤٠
Artinya: “Dan balasan keburukan itu, keburukan yang setara”. [As-Syura: 40]
هل جزاء الإحسان إلا الإحسان – الرحمن: ٦٠
Artinya: “Apakah balasan dari kebaikan itu melainkan kebaikan (juga)?.” [Ar-Rahman: 60].
Dan terakhir ada sebuah hadis Nabi yang memberi peringatan keras kepada para pejabat untuk tidak menyusahkan rakyatnya atau berbuat zalim. Karena apabila berani membuat susah rakyatnya dan zalim maka tiada balasan untuknya melainkan neraka tempatnya.
سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: “ما من عبد يسترعيه الله رعيّة يموت يوم يموت وهو غاشّ لرعيّته إلا حرّم الله عليه الجنة
Artinya: “Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Setiap hamba yang Allah (takdirkan) melayani masyarakatnya lalu mati pada suatu hari. Dan ia zalim (selama memimpin) kepada rakyatnya maka Allah haramkan baginya surga.” [HR. Bukhori-Muslim]