26.1 C
Jakarta

Doa Mengusap Kepala Anak Yatim

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlakDoa Mengusap Kepala Anak Yatim
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. – Salah satu amalan sunnah pada hari Asyura 10 Muharram adalah menyantuni anak yatim. Selain puasa sunnah Asyura, 10 Muharram dikenal sebagai Hari Raya Anak Yatim. Maka dari itu, umat Islam disunnahkan memberi santunan dan sedikit rezeki kepada mereka pada waktu itu.

Ketika menyantuni anak yatim tentunya ada momentum mengusap kepala anak yatim. Amalan mengusap anak yatim ini didasarkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad.

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمَةٍ أَوْ يَتِيمٍ عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَفَرَّقَ بَيْنَ أُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Artinya: Diriwayatkan dari Umamah, sesungguhnya Nabi bersabda, Barangsiapa mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan. Barangsiapa berbuat baik kepada anak yatim di sekitarnya, maka ia denganku ketika di surga seperti dua jari ini. Nabi menunjukkan dua jarinya; jari telunjuk dan jari tengahnya.

Dalam mengusap kepala anak yatim tentunya ada do’a yang dipanjatkan. Berikut do’a yang dapat dipanjatkan ketika mengusap kepala anak yatim

 جَبَرَ اللهُ يَتْمَك وَجَعَلَك خَلَفًا مِنْ أَبِيْك

BACA JUGA  Tidak Ingin Rugi Saat Puasa, Hindarilah Berkata Kotor

Artinya: “Semoga Allah menutupi kesedihanmu [karna menjadi yatim], dan menjadikanmu sebagai pengganti yang baik atas ayahmu.”

Do’a saat mengusap kepala anak yatim ini  ini memiliki keistimewaan yakni berisi permohonan agar kepada Allah SWT menutupi kesedihan anak yatim  yang ditinggal ayahnya dan memberi pengganti sosok ayah yang baik baginya.

Demikianlah do’a mengusap kepala anak yatim. Semoga kita senantiasa berkesempatan untuk menyantuni anak yatim. Aamiin…

Oleh Salsabilah (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Salsabilah
Salsabilah
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru