31.8 C
Jakarta

Doa Memohon Terhindar dari Lilitan Hutang

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamDoa Memohon Terhindar dari Lilitan Hutang
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. – Ditengah himpitan ekonomi yang semakin sulit, tidak sedikit orang-orang meminjam uang agar bisa bertahan hidup.

Tak cuma kalangan menengah ke bawah saja, orang kaya pun kerap berhutang. Biasanya mereka meminjam uang untuk modal usaha atau memberikan suntikan dana agar usaha yang sudah dijalankan tidak gulung tikar.

Dalam Islam, hutang disebut dengan istilah al-qardh yang secara bahasa artinya memotong.

Sedangkan menurut kaidah Islam, mempunyai makna memberikan harta dengan dasar kasih sayang kepada siapapun yang membutuhkan dan digunakan atau dimanfaatkan dengan benar, serta akan dikembalikan lagi kepada yang memberikan harta tersebut.

Di dalam Islam, hutang sendiri tidak dilarang dalam arti lain dibolehkan. Namun meski demikian, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum berhutang.

Sebaiknya mengajukan hutang apabila keadaan benar-benar membutuhkan alias kepepet seperti untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya pengobatan, dan lain sebagainya yang sifatnya mendesak.

Sedangkan apabila berhutang untuk memenuhi standar gaya hidup atau untuk berperilaku konsumtif, sangat dianjurkan untuk tidak berhutang.

Selain itu, hal yang lebih penting adalah jika kamu hendak berhutang niatkan untuk membayar hutang tersebut sesegera mungkin.

Dari Abu hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mengambil harta orang lain (berhutang) dengan tujuan untuk membauarnya (mengembalikannya), maka Allah SWT akan tunaikan untuknya. Dan barangsiapa yang mengambilnya untuk menghabiskannya (tidak melunasinya), maka Allah akan membinasakannya”. (HR Bukhari).

Jangan sekali-kali mencoba berlari dari kewajiban membayar hutang. Karena hal tersebut merupakan dosa besar, terlebih jika saat meninggal dunia kemudian meninggalkan hutang kepada orang lain.

BACA JUGA  Apakah Boleh Menjual Ginjal untuk Biaya Kampanye?

“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim)

Selain itu, ada juga hadist yang lain mengingatka pentingnya membayar hutang jika tidak ingin mendapat balasan pedih di akhirat kelak.

“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah).

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah).

Ditengah kehidupan ekonomi yang sulit, tidak sedikit orang yang bingung bagaimana cara untuk membayar hutang.

Selain dengan bekerja lebih keras lagi, lebih baik jika usaha tersebut dibarengi dengan jalur langit seperti halnya rutin menjalankan sholat sunat tahajud dan dhuha, membaca sholawat, bersedekah meski hanya tersenyum kepada orang lain, dan mengamalkan membaca doa memohon terlepas dari lilitan hutang.

Adapun doa tersebut adalah sebagai berikut:

أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ اللَّهُمَّ إِنِّى

(Allahumma inni a’udzu bika minal matsami wal maghrom)

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan sulitnya hutang” (HR. Bukhari no. 2397 dan Muslim no.5)

Itulah beberapa ikhtiar yang bisa dilakukan untuk meminta pertolongan dari Allah agar bisa terlepas dari lilitan hutang. Wallahu a’lam bhissawabi.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru