27.7 C
Jakarta
spot_img

Diskusi Kebangsaan Mampu Cegah Paham Teroris di Kalangan Anak Muda

Artikel Trending

AkhbarDaerahDiskusi Kebangsaan Mampu Cegah Paham Teroris di Kalangan Anak Muda
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tarakan – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan mencegah berkembangnya paham radikalisasi dan terorisme di kalangan anak muda, Menara Institusi kembali menggelar diskusi kebangsaan digelar di Aula SMAN 2 Tarakan pada hari Jumat 13 Desember 2024. Diskusi ini menghadirkan langsung narasumber berkompeten mantan narapidana terorisme (napiter) Ustadz Mustagfirin salah satu pentolan Bom Bali yang kini aktif dalam kegiatan deradikalisasi dan pencegahan radikalisasi.

Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta, terutama dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan organisasi pemuda, bertujuan untuk memberikan perspektif langsung dari eks napiter mengenai bagaimana mereka terjerumus dalam paham radikal, serta bagaimana mereka berhasil keluar dan menjalani proses rehabilitasi. “mantan napiter berbagi pengalaman mereka, memberi pengetahuan tentang bahaya pemikiran ekstrem dan bagaimana hal tersebut dapat menyusup ke dalam kalangan muda”, jelas Andrie Aristyanto selaku Ketua Menara Institute.

Andrie juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam membangun ketahanan ideologi pada generasi muda. “Anak muda harus dibekali dengan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan keberagaman. Mereka perlu diberi ruang untuk berdialog dan berpikir kritis, agar tidak mudah terpengaruh oleh paham yang bertentangan dengan Pancasila,” ujarnya.

Sementara itu narasumber, Mustagfirin seorang mantan napiter yang kini aktif dalam program deradikalisasi, menyampaikan bahwa penyebaran paham terorisme sering kali dimulai dari ketidakpastian dan rasa tidak puas terhadap kondisi sosial-politik, ekonomi hingga masalah internal keluarga. “Saya dulu terpanggil karena menonton video pembantaian-pembantaian umat muslim dan merasa harus ikut membela. Saya berdoa semoga bertemu dengan kelompok Nurdin M Top dan Dr. Azhari dan Allah kabulkan. Namun, melalui pendampingan, kita bisa memahami bahwa tindakan terorisme tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga keluarga dan bangsa,” ujarnya.

BACA JUGA  Densus 88 Bekuk Jaringan Teroris di Tasikmalaya

Diskusi ini juga mencakup sesi tanya jawab dengan peserta, di mana para anak muda diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada mantan napiter dan tokoh ahli. Beberapa peserta mengungkapkan keprihatinannya mengenai maraknya penyebaran ideologi radikal di media sosial yang seringkali menyasar remaja.

“Penting untuk menyaring informasi yang diterima, terutama di media sosial. Dunia maya sangat rentan menjadi ajang penyebaran paham radikal. Kami berharap pemerintah dan masyarakat bisa lebih aktif dalam memberikan edukasi terhadap anak muda tentang bahaya ini,” kata Jemmy seorang mahasiswa yang ikut hadir dalam acara tersebut.

Di akhir acara, pihak penyelenggara berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan di berbagai daerah untuk menciptakan generasi muda yang lebih kritis, memiliki wawasan kebangsaan yang luas, serta dapat menangkal paham-paham ekstrem yang berbahaya bagi keutuhan negara.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru