Terbentangnya Cahaya
Pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, terpancarlah cahaya yang membentang hingga sampai istana Romawi, menurut riwayat lain sampai ke negeri Syam. Riwayat mengenai cahaya membentang ini langsung dilihat oleh ibunda Nabi saw, Siti Aminah. Beliau melihat dengan mata kepala langsung. Bukan melihatnya dalam mimpi.
Al-Baihaqi dan al-Thabrani meriwayatkan bahwa ibunda dari Utsman bin Abu al-ʻÂsh bercerita saat kelahiran Nabi saw. Saat itu ia hadir saat persalinan Siti Aminah. Sesaat setelah Muhammad kecil telah keluar dari perut ibundanya, ia melihat rumah dipenuhi oleh cahaya. Ia pun juga melihat bintang-bintang di langit mendekat ke arah rumah Nabi saw. Sampai-sampai ia mengira bintang-bintang itu akan menjatuhinya. Saat itu yang dilihatnya hanya cahaya yang kemilauan. Sebagian ulama menafsirkan cahaya bintang yang mendekat itu adalah malaikat yang datang sengaja menyelimuti rahmat bagi kelahiran Nabi pembawa rahmat, Muhammad saw.
Terlahir Bersih dan Langsung Duduk
Keterangan ini dicantumkan oleh al-Suyuthi dalam al-Khashâish al-Kubrâ dengan menukil riwayat Ishaq bin Abdullah dan juga riwayat Hassân bin Athiyyah.
Padamnya Api Abadi
Api tak kunjung padam ini berada di Persia. Sudah seribu tahun api itu menyala. Namun saat kelahiran baginda Nabi Besar Muhammad saw, api tersebut padam seketika. Sebagaimana riwayat al-Baihaqi, Abu Nuʻaim al-Ashfihani, dan Ibnu Asakir.
Runtuhnya Istana Kisra
Masih menurut riwayat al-Baihaqi, Abu Nuʻaim al-Ashfihani, dan Ibnu Asakir, runtuhnya istana yang berada di wilayah Persia ini juga turut menghancurkan sekitar 14 bangunan dan balkonnya.
Menyusutnya Air Danau Sâwa
Keterangan ini juga ditemukan pada riwayat al-Baihaqi, Abu Nuʻaim al-Ashfihani, dan Ibnu Asakir. Jjuga disebutkan meluapnya air di lembah Samâwah.
Jatuhnya Berhala-berhala Mekah
Menurut al-Baihaqi, berhala-berhala sesembahan kaum Musyrikin Mekah, saat kelahiran Nabi Muhammad saw, tiba-tiba saja roboh tanpa ada sebab tertentu. Bahkan roboh-robohnya patung-patung raksasa itu diawali dengan jatuhnya bagian kepala terlebih dahulu. Sehingga berhala-berhala jatuh tersungkur terhina. Seakan-akan cahaya Nabi Muhammad saw meruntuhkan kegelapan berhala-berhala yang ada. [Ali Fitriana]