Harakatuna.com. Jakarta. Densus 88/Antiteror menangkap seorang terduga teroris di Banyumas, Jawa Tengah. Pelaku yang diidentifikasi bernama Sidik dan ditangkap pada Kamis (1/2) itu berafiliasi dengan jaringan Filipina.
”Dia menyembunyikan dan memfasilitasi DPO kasus penyelundupan senjata dari Filipina bernama Ageng Nugroho. Ageng ini kelompok Suryadi Mas’ud,” kata Karo Penmas Polri Brigjen M. Iqbal di Mabes Polri, Kamis.
Sidik juga diketahui memfasilitasi dan mendanai kelompok Ageng Nugroho untuk berangkat membeli senjata ke Filipina Selatan. Pelaku masih diperiksa dan dikembangkan dengan jaringan yang lain.
Mas’ud telah ditangkap pada Maret 2017 di Jalan Kampung Pesanggrahan, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Dia adalah otak jaringan terorisme di Indonesia yang punya koneksi dengan kelompok teroris di Filipina Selatan. Ma’sud juga diketahui mendanai aksi Bom Thamrin pada Januari 2016.
Saat menangkap Mas’ud itu, Densus juga menangkap sejumlah pelaku lain. Misalnya Bambang Eko Prasetyo di Jalan Aria Putra, Sarua, Ciputat, Tangerang Selatan. Lalu menangkap Mulyadi di Menes, Pandeglang, Banten, dan Adi Jihadi di Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, Banten.
Berikutnya menangkap Achmad Supriyanto, Icuk Pamulang alias Icuk Warianto, Ojid Abdul Majid, dan Nanang Kosim di Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Nanang saat itu tewas ditembak.