Harakatuna.com. Banjar – Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri menggandeng eks narapidana terorisme (napiter) yang terlibat dalam penyerangan Polsek Daha Polres Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel), untuk menjadi Duta Deradikalisasi. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mencegah penyebaran paham radikal di masyarakat.
Kepala Tim Pencegahan Satgaswil Kalsel Densus 88 AT Polri, Ipda Alam, mengungkapkan bahwa peran eks napiter tersebut adalah untuk memberikan pemahaman mengenai tanda-tanda orang yang terpapar paham radikal. “Kami ajak eks napiter TA memberikan pemahaman terkait tanda-tanda orang yang terpapar paham radikal,” ujarnya saat dikonfirmasi di Kabupaten Banjar, Jumat (21/2/2025).
Ipda Alam menjelaskan bahwa eks napiter tersebut kini dilibatkan dalam kegiatan edukasi kepada masyarakat di Kabupaten Banjar terkait bahaya dan dampak buruk paham radikal terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kami tanamkan nilai-nilai kebangsaan untuk mendorong masyarakat memiliki semangat nasionalisme, toleransi, dan menerima keberagaman,” tambahnya.
Menurut Alam, individu yang terpapar paham radikal biasanya menunjukkan perubahan perilaku yang drastis, seperti menjadi lebih tertutup, agresif, dan terpengaruh oleh propaganda dari kelompok tertentu melalui media sosial. “Orang yang terpapar cenderung menjauh dari lingkungan sosial mereka, lebih suka berinteraksi dengan kelompok tertutup yang memiliki pandangan ekstrem,” paparnya.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk pemerintah, tokoh agama, Kepala Desa Apuai, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Banua Riam, serta lembaga terkait lainnya. Alam menegaskan bahwa peran serta masyarakat sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran paham radikal di tingkat lokal.
Sementara itu, Kepala Desa Apuai, M Rofiq, mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Densus 88 AT Polri dan eks napiter dalam memberikan wawasan kepada masyarakat. “Situasi di desa saya hingga saat ini masih aman, tidak ada tanda-tanda paham radikal seperti ciri-ciri yang disampaikan oleh Densus 88 AT,” ungkapnya.
Rofiq berharap kolaborasi ini dapat terus memperkuat kerjasama antara pihak keamanan dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban desa.