Harakatuna.com. Jakarta – Di tengah mewabahnya persebaran Covid-19, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 masih terus menjalankan tugasnya. Pembinaan serta kontroling terhadap binaan napi teroris terus berjalan sebagiamana mestinya.
Pada Ahad (22/03) Tim Densus 88 Bidang Pengawasan lakukan evaluasi progres binaan napi teroris di Lampung. Pada kesempatan kali ini, Densus 88 mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Rajabasa, Bandarlampung. Kedatangan Tim Densus 88 ini tidak lain hanya dalam rangka mencari informasi dari dua warga binaan terorisme di Lapas tersebut.
Ketua KPLP Lapasa Rajabasa, Ngadino melaporkan hasil evaluasi yang dilkukan oleh 3 orang anggota Densus 88 menjelaskan kepada media bahwa pihaknya tetap terus mengawal binaan napiter sebagai tugas besar negara.
“Ada tiga tim Densus 88 yang berkunjung ke Lapas. Mereka dalam rangka mencari informasi dari warga binaan yang ada di sini,” ungkap Ketua KPLP Lapasa Rajabasa, Ngadino, Minggu (22/3/2020).
Ngadino melanjutkan, melakukan pembinaan mantan napiter tidaklah muda. Pihaknya menuturkan pendekatan yang sangat kreatif dan tepat sasaran perlu dilakukan mengani mantan napi teroris ini. Menurutnya, selama masa pembinaan, masih terdapat dua warga binaan terorisme belum bisa mengakui NKRI.
Pengingkaran mantan Napiter atas NKRI ini, tutur Ngadino adalah tantangan besar atas kinerja Densus 88. Namun demikian, pihaknya rerus membina agar warga binaan tersebut mengakui NKRI.
“Kita terus melakukan pembinaan. Kita juga dititipkan agar terus mencari informasi dari warga binaan ini,” kata dia.