26.1 C
Jakarta

Densus 88 Geledah Rumah di Blitar Milik Istri Terduga Teroris

Artikel Trending

AkhbarDaerahDensus 88 Geledah Rumah di Blitar Milik Istri Terduga Teroris
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Blitar – Densus 88 anti teror menangkap seorang terduga teroris di Jalan Kolonel Sugiono Kelurahan Mergosono Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Selasa (23/5/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Selain menangkap terduga teroris, Densus 88 juga menggeledah sebuah rumah kontrakan yang ditempatinya selama mengajar Alquran di Ponpes Tahfidzul Quran Putri.

Tidak berhenti di situ, Densus 88 juga menggeledah rumah sang istri terduga teroris yang berada di Jalan Pandan Arum, Sentul, Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Penggeledahan di rumah istri terduga teroris ini berjalan selama kurang lebih satu jam.

“Jam 13.15 sudah ada di lokasi. Ada banyak mobil namun saya tidak tahu jumlah pastinya, jam dua-an sudah tidak ada mobil lagi,” kata Suhan, tetangga istri terduga teroris, Rabu (24/5/2023).

Diketahui terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 anti teror itu bernama Yudo sementara sang Istri adalah Sumiati. Menurut warga, keduanya pulang terkahir ke rumah yang berada di Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar itu pada waktu Hari Raya Idul Fitri 2023.

Dari keterangan para tetangga, usai pulang saat Idul Fitri, sang istri terduga teroris masih menempati rumah tersebut hingga digeledah oleh Tim Densus 88. Warga sekitar menambahkan bahwa kemungkinan besar anak-anak dari terduga teroris juga berada di rumah tersebut. “Setahu saya sang istri masih disitu sejak Idul Fitri,” imbuhnya.

Menurut Warga, rumah tersebut telah kosong selama beberapa tahun. Rumah yang digeledah oleh Tim Densus 88 itu merupakan peninggalan orang tua istri dari terduga teroris. Sumiati sendiri diketahui warga sekitar telah pindah domisili ke Surabaya pasca menikah dengan Yudo.

BACA JUGA  Mahfud MD: Politik Identitas Bagian dari Radikalisme

Kedua hanya pulang satu tahun sekali ke Blitar yakni pada momen Hari Raya Idul Fitri. “Sudah lama kosong, satu tahun sekali baru pulang ke sini,” tegasnya

Sumiati dan Yudo dikenal sebagai pribadi yang taat beribadah. Para tetangga pun tidak menaruh curiga bahwa keduanya tergabung dalam jaringan terorisme. Menurut warga, Yudo memang sering berpakaian cingkrang.

Sedangkan sang istri Sumiati selalu menggunakan jilbab panjang namun tidak bercadar. “Sumiati dulu sekolah di Madrasah, memang berkerudung panjang tapi wajahnya tetap kelihatan,” papar Suhan.

Warga lain yang ikut menyaksikan penggeledahan rumah istri terduga teroris tersebut adalah Jito. Menurut Jito sejumlah mobil Densus 88 tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB. Jito yang rumahnya bersebelahan dengan istri terduga teroris pun tidak mengetahui barang apa saja yang dibawa oleh Polisi.

Warga yang berjualan sembako itu hanya melihat banyak anggota Densus yang masuk ke rumah tersebut. “Saya tidak tahu (barang apa yang dibawa) yang tahu pak RT sama Kasun tapi mereka ikut dimintai keterangan di Polsek,” katanya.

Seperti masyarakat lainnya, Jito juga tidak menduga bahwa pasangan itu tergabung dalam kelompok terorisme. Pasalnya selama ini keduanya juga terbuka dan tetap bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru