34 C
Jakarta

Densus 88 Geledah Kontrakan Teroris di Cimahi

Artikel Trending

AkhbarDaerahDensus 88 Geledah Kontrakan Teroris di Cimahi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bandung – Menyusul penangkapan sejumlah teroris di Jakarta dan Bekasi, Tim Densus 88 Polri menggeledah tempat kos, kontrakan teroris di belakang rest area Tol Purbaleunyi KM 125, Jalan Padat Karya No. 63 RT 2 RW 1 Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu, 25 September 2019 malam. Penggeledahan dilakukan untuk pengumpulan bahan dan keterangan penyidikan terkait jaringan teroris tersebut.

Penggeledahan mendapat pengawalan dari jajaran Polres Cimahi dan Polda Jabar. Puluhan anggota kepolisian bersenjata lengkap mengamankan area di sekitar kontrakan teroris tersebut. Sedangkan anggota Densus 88 masuk ke dalam rumah kontrakan yang sudah dipasangi garis polisi.

Aksi penggeledahan itu membuat panik para penghuni kos-kosan yang terlihat langsung keluar dari rumah kontrakan tersebut. Warga sekitar berkerumun penasaran atas hadirnya jajaran kepolisian. Setelah penggeledahan berlangsung sekitar 2 jam, petugas keluar dengan membawa sejumlah plastik berisi sampel bahan kimia.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko didampingi Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara mengatakan, rumah kos yang digeledah pernah dijadikan tempat tinggal oleh tersangka teroris AR (21) dan SP alias Abu Said (18). Keduanya disebut sebagai warga Cianjur. “Mereka tergabung dalam jaringan ISIS Jamaah Ansarut Daulah (JAD). Mereka tinggal di tempat ini cukup lama,” ujarnya di lokasi.

Serangkaian tindakan yang dilakukan di TKP, lanjut Trunoyudo, terkait bahan peledak yang dikumpulkan para tersangka. “Mereka menyiapkan bahan peledak dari bahan kimia yang akan diamaliyahkan oleh teroris. Kos ini menjadi tempat mereka belajar merakit bom dari bahan peledak kimia tersebut. Mereka juga pernah kerja di rest area ini,” ucapnya.

Proses Penyidikan TKP

Dari hasil olah TKP, lanjut dia, nanti akan diketahui informasi untuk proses penyidikan. “Kita lakukan olah TKP dan ambil sampel untuk penyidikan. Mereka akan pakai bahan peledak itu dengan sasaran kantor-kantor polisi, dan lainnya,” ucapnya.

BACA JUGA  BNPT Sinergi dengan UIN Datokarama Kembangkan Kampus Kebangsaan

Soal usia para tersangka teroris yang relatif muda dan kaitannya dengan rekrutmen, Trunoyudo menyatakan tidak berwenang menjelaskan lebih lanjut. “Itu nanti tim penyidik saja,” ucapnya.

Trunoyudo menyatakan, pihaknya mem-backup Mabes Polri untuk olah TKP dan pengamanan wilayah. “Secara umum, wilayah Jabar tetap kondusif,” tuturnya.

Pengurus Kontrakan

Martiningsih (31), istri dari Kuswanto (30), pengurus kontrakan, mengaku kaget saat kontrakan tersebut didatangi oleh polisi. “Kami yang ada di dalam diminta untuk keluar dahulu, karena petugas akan menggeledah setiap kamar yang ada,” tuturnya.

Menurut Ningsih, ia tidak begitu mengenal orang-orang yang tinggal di kos tersebut. Karena kesibukannya mengurus bayi, dia pun jarang bersosialisasi dengan penghuni kamar kontrakan itu. “Hampir semua penghuninya bekerja di rest area Tol Purbaleunyi KM .125. Dia juga, baru tinggal sekitar beberapa bulan,” katanya.

Dede (37), salah seorang penghuni rumah kos, mengaku kaget ada polisi yang menggeledah kos tempat ia tinggal bersama keluarga. Dede sudah tinggal di rumah kontrakan itu selama 9 tahun, dan bekerja sebagai marbot di Mesjid dalam Rest Area Km 125. “Saya kaget ditelepon isteri, suruh pulang habis sholat Isya. Ada polisi yang melakukan penggeledahan kami disuruh keluar semua. Jadi saya langsung kesini sudah banyak polisi,” ujarnya.

Menurut Dede, ia tidak mengetahui ada teroris yang tinggal di kontrakan, karena sebagian besar bekerja di rest area. “Memang ada yang saya curigai penghuni kos di lantai dua. Kalau berpapasan dengan saya suka menunduk dan sering membawa ransel. Usia sekitar 23 tahun dan matanya sipit, ya baru nge-kos sekitar 3 bulanan,” tuturnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru