Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Pandeglang – Polres Pandeglang dibantu Densus 88 dan Bareksrim Polri mengawasi TPS di daerah yang terindikasi jadi basis kelompok radikal. Pengawasan dilakukan untuk menghindari adanya aksi yang tak diinginkan ketika Pemilu 17 April nanti.
Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono mengatakan, ada 3 daerah rawan di wilayahnya. Pertama adalah daerah banjir. Khususnya di daerah Kecamatan Patia yang jadi langganan banjir. Kedua, adalah TPS di mana tinggal kelompok radikal yang selama ini jadi pantauan kepolisian.
“Ada beberapa kelompok radikal yang dipantau di sini, ini belum ada gerakan atau ekses, cuma kita pantau sebagai daerah tinggalnya kelompok radikal. Ini sudah diback up Densus maupun Bareskrim,” kata Indra kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Senin (15/4/2019).
Khususnya daerah rawan banjir, polisi sendiri meminta panitia pemungutan suara (PPS) agar mencari lokasi bebas banjir.
Ketiga, di Pandeglang juga ada daerah yang tak bisa dilalui kendaraan roda empat di satu wilayah di Cikeusik. Pengiriman surat suara ke daerah ini, menggunakan roda dua dan dipercepat agar segera sampai.
Indra menegaskan, Polres Pandeglang sendiri siap mengamankan jalannya Pemilu. Dibantu personel TNI termasuk dari Polda Banten, masing-masing personel ditempatkan di setiap TPS.
“Personel kita cukup untuk mengamankan Pandeglang dan kita tempatkan di masing-masing tempat,” katanya.
