25.4 C
Jakarta

Cegah Radikalisme di Internet dengan Budaya Digital Positif

Artikel Trending

AkhbarDaerahCegah Radikalisme di Internet dengan Budaya Digital Positif
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bogor – Radikalisme merupakan paham yang bisa memengaruhi kondisi sosial politik suatu negara. Radikalisme kini erat kaitannya dengan konsep ektremisme dan terorisme.

Menurut Global Terrorism Index 2020, yang dirilis oleh Institute for Economics and Peace (IEP) menujukan bahwa dalam skala global Indonesia berada di peringkat 37 dengan skor 4.629 dari 135 negara yang terdampak radikalisme, sedangkan di Asia Pasifik Indonesia berada di posisi ke-4.

“Dari sini negara kita itu dalam status darurat, terlebih di Jawa Barat. Perlu suatu penanganan serius dalam satu tatanan ini bahwa anak-anak generasi muda dari tingkat menengah sampai mahasiswa mendapatkan sebuah jalan yang benar terhindar dari terorisme, radikalisme,” kata Isro Danang, Instruktur Edukasi4ID saat jadi pembicara Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Jumat 3 September 2021.

Tapi dengan era digital ini banyak sekali konten-konten beredar di mana ada sebuah antusiasme individu dengan konten-konten keagamaan. Aksi radikalisme yang paling baru terjadi saat kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Maret 2021 silam membuat khawatir masyarakat.

Satgas Pencegahan Terorisme BNPT pun mengungkap perilaku terorisme 47,3% merupakan anak muda, pelajar dan mahasiswa dengan rentang usia 21 hingga 30 tahun, serta tingkay pendidikan sekolah menengah sebesar 63,6%. Hal ini berarti radikalisme dan terorisme mudah disusupi oleh anak muda yang masih mencari jati diri dan butuh pengakuan.

BACA JUGA  Cium Bendera Merah Putih, Dua Napiter Lapas Probolinggo Kembali ke Pangkuan NKRI

Ada kaitan antara budaya digital dan radikalisme di mana era digital mempunyai peran yang sangat kuat dalam penyebaran radikalisme di kalangan masyarakat.

Diperlukan perspektif budaya digital, sebagai pendekatan terbaik melalui kultur budaya di sekitar. Penanaman karakter sesuai dengan kaidah agama yang benar dan pendekatan kultur keluarga mempunyai peran yang signifikan.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Henry V Herlambang, CMO Kadobox, Agustina M, Dosen Universitas Djuanda Bogor, dan M Encep, Kabid. Operasional & Teknik Jaringan Universitas Djuanda Bogor.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru