28 C
Jakarta

Cegah Maraknya Radikalisme, Pemda Sleman Lakukan Pembinaan Pemuka Agama

Artikel Trending

AkhbarDaerahCegah Maraknya Radikalisme, Pemda Sleman Lakukan Pembinaan Pemuka Agama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Yogyakarta – Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan pembinaan pemuka agama 2020. Kegiatan dimaksud dalam rangka untuk menjalin silaturahim sekaligus meningkatkan peran dan fungsi tokoh agama. Apalagi dalam kondisi Indonesia saat ini, pembinaan pemuka agama dapat cegah maraknya radikalisme.

Kegiatan yang diselenggaran di Kabupaten Sleman pada Rabu (5/2) hendak menegaskan bahwa radikalisme mesti dapat diantisipasi. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Iriansya mengatakan kegiatan pembinaan pemuka agama 2020 dimulai dari tokoh agama Islam.

Pembinaan akan berlangsung sebanyak empat kali. “Kegiatan pembinaan juga akan dilaksanakan bagi pemuka agama Katolik, Kristen, Hindu dan Budha yang masing-masing akan dilaksanakan sebanyak dua kali dalam 2020,” katanya.

Kegiatan pembinaan inimengusung tema optimalisasi peran tokoh agama dalam meningkatkan kesadaran beragama sesuai dengan agamanya masing-masing. “Selain itu peran tokoh agama dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Membangun ekonomi dan penanggulangan kemiskinan serta membina toleransi antarumat beragama juga jadi pembahasan,” katanya.

Wakil Bupati Harap Tokoh Agama Cegah Maraknya Radikalisme

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun menyampaikan forum tersebut sangat penting. Peling tidak untuk membangun komunikasi di antara para tokoh agama dan pemuka agama. Hal ini dalam rangka menciptakan Kabupaten Sleman yang kondusif. “Yang tidak kalah pentingnya adalah, dalam fórum ini kita dapat saling berkoordinasi. Kita mengupayakan langkah-langkah kongkrit agar kerukunan dan toleransi di Kabupaten Sleman ini tetap terjaga dengan baik dari generasi ke generasi dan dari waktu ke waktu,” katanya.

BACA JUGA  Penyuluh Agama Dibekali Penguatan Moderasi Beragama untuk Menjadi Agen Cegah Radikalisme

Sri Muslimatun menilai, dalam mewujudkan kerukunan antarumat beragama saat ini, para tokoh agama memilliki peran aktif. Pemuka agama dituntut tidak anti terhadap media sosial. “Tidak bisa dipungkiri perkembangan teknologi memiliki pengaruh dalam kerukunan umat beragama saat ini. Selama ini, masih banyak di media sosial diisi oleh berita-berita hoaks. Ujaran kebencian, radikalisme maupun ajaran-ajaran anti toleransi juga sangat marak,” katanya.

Maka dengan acara ini Sri Muslimatun menginginkan pemuka agam dapat cegah maraknya radikalisme. Pihaknya menyebutkan kondisi tersebut sangat memprihatinkan sekaligus menyedihkan. Karena media sosial menjadi media penyebaran kebencian dan provokasi.

“Berkenaan dengan hal tersebut, pada kesempatan ini saya mengharapkan kepada para tokoh dan para pemuka agama Islam tidak anti terhadap media sosial. Namun hendaknya memanfaatkan keberadaan media tersebut untuk menyebarkan luaskan ajaran toleransi, menghargai perbedaan serta memperat kerukunan antarumat beragama,” katanya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru