27.3 C
Jakarta

Cegah Faham Radikalisme Melalui Penguatan Moderasi Beragama di Kabupaten Pamekasan

Artikel Trending

AkhbarDaerahCegah Faham Radikalisme Melalui Penguatan Moderasi Beragama di Kabupaten Pamekasan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Pamekasan – Untuk mencegah faham radikalisme di Kabupaten Pamekasan, Kantor Kementerian Agama setempat menggelar penguatan Moderasi Beragama.

Kegiatan Moderasi Beragama itu melibatkan takmir Masjid, Majelis taklim dan Dharma Wanita Persatuan.

Ada beberapa narasumber yang hadir yakni dari Densus 88 Mabes Polri dan Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Nur Syam.

Plh. Kepala Kankemenag Kabupaten Pamekasan, Hartono dalam sambutannya, menjelaskan bahwa ilmu penguatan moderasi beragama harus terus dilakukan.

“Mengingat kondisi objektif yang terjadi beberapa hari belakangan ini dan semakin beragamnya penafsiran beberapa kelompok masyarakat terhadap agama, maka perlu adanya penyampaian ilmu-ilmu moderasi beragama ini”, ungkapnya.

Menurutnya, moderasi beragama adalah salah satu program unggulan Kementerian Agama RI, dan moderasi beragama memiliki peranan penting dalam meminimalisir penyebaran paham radikalisme khsusunya di Pamekasan.

Sementara menurut AKBP Mohammad Dhofir dari Densus 88 Mabes Polri ada banyak penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Mulai dari Kajian Agama, Lembaga Pendidikan, media sosial dan lain sebagainya.

BACA JUGA  Upaya Bersih-bersih Jaringan JI di Sulawesi Tengah Perlu Dilakukan Bersama, Ini Keterangan Para Pihak

“Media sosial memiliki kerawanan yang lebih besar dibanding media konservatif karena sifatnya yang terbuka dan nyaris tanpa saring. Sehingga masyarakat dihimbau harus waspada dan berhati-hati dalam mengunduh dan menyebarkan berita yang tidak bisa dipastikan tingkat kebenarannya, “tukasnya.

Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Nur Syam menghimbau agar paham radikalisme jangan sampai menyasar kepada generasi muda.

Apalagi di tengah semakin menguatnya gerakan-gerakan keagamaan yang bisa menjadi penginspirator atas tindakan kekerasan Agama.

“Sudah selayaknya masyarakat, organisasi keagaaman dan organisasi lain harus terlibat dalam membantu tugas Densus 88 dan BNPT dalam rangka menjaga bangsa ini dari gerakan yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa, ” ucapnya.

Di tempat terpisah,Kepala Kankemenag Pamekasan Mawardi sangat mengapresiasi kegiatan ini.

“Kegiatan pembinaan Moderasi beragama ini juga sebagai bentuk ikhtiar bersama untuk mengembalikan Agama kepada fungsi utamanya sebagai pedoman umat manusia dan menjaga norma-norma sosial sekaligus kontrol sosial, “tandasnya.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru