Harakatuna.com. Jakarta-Jurnalis Geotimes, Cannia Citta Irlanie menerangkan berpikir kritis merupakan salah satu cara untuk mencegah ekstrimisme kekerasan pada generasi muda. Hal ini disampaikan saat mengisi seminar di Hotel Aryaduta, Jakarta pusat pada Sabtu (10/11)
Munculnya ekstrimisme bukan persoalan agama, karena setiap agama tidak mengajarkan paham ini. Tetapi adanya kesalahan subjek dalam menafsirkan agama.
Hal ini disebabkan minimnya basic thingking skill. Sehingga, dalam proses penarikan kesimpulan terdapat kesalahan. Maka dari itu sangat penting mengajarkan logika-logika dasar pada mereka.
“Critical thinking bukan hanya diterapkan dalam dunia akademik tetapi dalam kehidupan sehari-hari” ujar Cannia. “Hal ini bertujuan agar generasi Indonesia bisa menggunakan logika dengan baik supaya mereka tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang ada karena mereka dapat menguji validitas suatu informasi”, lanjut Cannia.
Maka dari itu generasi muda harus mencari informasi maupun pengetahuan sebanyak mungkin agar luas wawasanya. Agar tidak mudah terpengaruh pemikiran-pemikiran yang radikal. (SPS/Anggraini)