30 C
Jakarta

Buya Syafii Maarif dan Perjuangannya Menegakkan Toleransi di Indonesia

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanBuya Syafii Maarif dan Perjuangannya Menegakkan Toleransi di Indonesia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Beberapa hari yang lalu Buya Syafii Maarif dikabarkan pergi selamanya. Meninggalkan Indonesia, sebuah negara yang terkenal dengan pluralitas dan toleransinya.

Bangsa Indonesia tanpa terkecuali berduka mendengar kabar sedih itu. Apalah daya, segala keputusan itu hanya Tuhan yang punya kuasa. Sedang, manusia semuanya lemah.

Mengapa semesta ini berduka dengan kepergian Buya Syafii? Siapakah Buya ini? Apakah hubungannya dengan bangsa ini, terlebih Indonesia?

Beberapa pertanyaan ini terjawab dengan dua kata: “toleransi” dan “kemanusiaan”. Mari kita bahas satu persatu dua hal yang diperjuangkan Buya Syafii selama hidupnya.

Indonesia di dalamnya terdapat aneka ragam budaya, bahasa, suku, dan agama. Terkhusus agama di sana ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Keragaman agama tersebut tidak akan bisa bertahan sampai detik ini jika tidak dinaungi dengan toleransi. Toleransi adalah perekat perbedaan antar agama itu. Bahkan, toleransi paling tidak mengajarkan artinya menghargai keyakinan agama lain yang jelas berbeda.

Buya Syafii termasuk dari sekian tokoh bangsa yang memperjuangkan tegaknya toleransi di kala ada orang yang datang merobohkannya dengan dalih agama. Biasanya orang ini mengaku paling benar, bahkan paling masuk surga.

BACA JUGA  Dua Hal Penting Biar Kita Layak Jadi Warga Indonesia

Toleransi yang diperjuangkan Buya Syafii membuktikan bahwa dia adalah penegak nilai-nilai kemanusiaan. Bagi Buya Syafii, kemanusiaan berada di atas segalanya, apalagi kepentingan politik dan pribadi.

Memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan merupakan bagian dari ajaran Islam: menjaga jiwa (hifzhun nafs). Pentingnya menjaga jiwa seiring dengan pesan Al-Qur’an untuk tidak merendahkan satu sama lain, apalagi melakukan tindakan yang menghilangkan jiwa jelas dilarang dalam agama, termasuk Islam.

Dari sini, Buya Syafii mengutuk aksi-aksi terorisme yang merugikan bukan hanya kepada si pelaku, melainkan juga kepada banyak orang. Aksi-aksi terorisme inilah termasuk penghancur toleransi dan nilai-nilai kemanusiaan.

Perjuangan Buya Syafii tidak berhenti di situ. Dia kerahkan segala jiwa dan raganya hanya untuk menjaga keutuhan Negara Indonesia dari serangan pengusung Khilafah. Mereka adalah pasukan Hizbut Tahrir (HT) dan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Perjuangan Buya Syafii menjadi sejarah ketika dia meninggalkan Indonesia selamanya. Meski begitu, perjuangan Buya Syafii tetap dikenang sepanjang masa. Dan, dimungkinkan akan ada Buya Syafii berikutnya.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru