Harakatuna.com. Ghazni-Sebuah mobil berisi bom meledak di Provinsi Ghazni, Afghanistan. Setidaknya 30 aparat keamanan tewas akibat ledakan tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Senin (30/11/2020), Direktur Rumah Sakit Provinsi Ghazni, Baz Mohammad Hemat, mengatakan setidaknya 30 mayat telah dikirim rumah sakit. Pasalnya, mereka yang wafakt akan dikembalikan pada keluarganya masing masing.
Selain menewaskan 30 orang, ledakan ini juga membuat 24 orang yang terluka. Akibat ledakan tersebut, beberapa warga sekitar tempat ledakan itu juga sudah dievakuasi untuk menghindari kemungkinan terburuk selanjutnya.
Dalam perintiwa ini, pihak rumah menerangkan wahwa hampir korban terdiri dari aparat keamanan serempat. “Semua korban adalah aparat keamanan,” ucapnya.
Pasalnya, ledakan itu memang ditargetkan ke kompleks pasukan perlindungan publik dan pasukan keamanan Afghanistan. Pemerintah menuai kerugian dalam cukup besar. Beberapa peraga keamanan rusak dan alat alat keamaan hancur.
Meski begitu, dilaporkan ledakan di Provinsi Ghazni, Afghanistan ternyata juga merusak tempat tinggal warga sipil di sekitar kompleks. Pihak pemerintah telah mengkonfirmasi bahwa diperkirakan ada lebih banyak korban di sekitar lokasi ledakan. Dan semua korban telah dirawat di rumah sakit terdekat.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian mengkonfirmasi terkait sebuah mobil berisi bom yang meledak di lokasi. Sepertinya, ledakan ini sudah direncanakan matang-matang oleh oknum yang masih belum dikenal. Menurutnya untuk keterangan lebeih rinci belum ada ada informasi lebih lanjut terkait dampak ledakan tersebut.
Menteri Dalam Negeri Afghanistan menegaskan bawa selama ini, belum ada satupun pihak yang mengklaim atas serangan bom mobil tersebut. Namun begitu pihak pemerintah masih terus mencari dalang pembuat ledakan tersebut.
Pembicara Taliban, Zabihullah Mujahid pun tidak mengkonfirmasi. Pihaknya menolak untuk diwawancarai dan mengaku tidak bertanggugjawab atas ledakan tersebut.