25.4 C
Jakarta

Bolehkah Memelihara Anjing untuk Keperluan Sehari-hari?

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamBolehkah Memelihara Anjing untuk Keperluan Sehari-hari?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Anjing merupakan salah satu hewan yang dijauhi oleh kalangan umat Islam mengingat masuknya liur Anjing dalam kategori najis berat. Hal ini, setidaknya menurut mazhab mayoritas muslim Indonesia yakni mazhab Syafi’i. Begitu sulitnya mensucikan najis Anjing ini membuat masyarakat Indonesia berpikir dua kali untuk sampai memelihara hewan ini.

Akan tetapi, dibeberapa kondisi Anjing merupakan salah satu hewan yang bisa diandalkan. Indera penciuman yang tajam membuat hewan ini layak untuk dijadikan pelacak maupun sekedar menjaga rumah dan kebun dari pencuri.

Nabi Muhammad SAW, membolehkan memelihara Anjing hanya pada tiga perkara saja yaitu untuk memburu, menjaga ternak dan menjaga kebun. Apabila seseorang memelihara Anjing tidak untuk keperluan demikian, nabi mengancam pahalanya akan berkurang sebanyak dua qirath (nama ukuran dalam bangsa Arab) setiap harinya. Sebagaimana sabda nabi dalam kitab sohih muslim juz 3 halaman 1203 berikut,

من اقتنى كلبا ليس بكلب صيد ولا ماشية ولا أرض فإنه ينقص من أجره قيراطان كل يوم

“Siapa saja yang memelihara Anjing bukan Anjing pemburu, penjaga ternak, atau penjaga kebun, maka pahalanya akan berkurang sebanyak dua qirath setiap hari”

Imam Nawawi dalam kitab Syarah muslim juz 2 halaman 244 menjelaskan mengenai teks hadis tersebut. Beliau berpendapat bahwa kebolehan memelihara Anjing didasarkan kepada adanya kebutuhan atau tidak. Apabila seseorang membutuhkan Anjing semisal untuk menjaga kebun maka diperbolehkan untuk memeliharanya. Apabila hanya memelihara lantaran suka atau sekedar hobi maka tidak diperbolehkan. Hal ini sebagaimana tertulis dalam kitab beliau berikut,

BACA JUGA  Menangis Ketika Shalat, Batalkah Shalatnya? 

أما اقناء الكلاب فمذهبنا أنه يحرم اقتناء الكلب بغير حاجة ويجوز اقتناؤه للصيد وللزرع وللماشية وهل يجوز لحفظ الدور والدروب ونحوها فيه وجهان أحدهما لا يجوز لظواهر الأحاديث فإنها مصرحة بالنهي الا لزرع أو صيد أو ماشية وأصحها يجوز قياسا على الثلاثة عملا بالعلة المفهومة من الاحاديث وهى الحاجة

Memelihara Anjing tanpa hajat tertentu dalam madzhab kami adalah haram. Sedangkan memeliharanya untuk berburu, menjaga tanaman, atau menjaga ternak, diperbolehkan. Sementara ulama kami berbeda pendapat perihal memelihara Anjing untuk jaga rumah, gerbang, atau lainnya. Pendapat pertama menyatakan tidak boleh, memandang redaksi hadits yang hanya membolehkan dalam hal menjaga tanaman, perburuan, dan jaga ternak. Pendapat kedua (yang juga merupakan pendapat yang lebih sohih) membolehkan memelihara Anjing dengan memakai qiyas atas tiga hajat tadi berdasarkan illat yang dipahami dari hadits tersebut, yaitu hajat tertentu.”

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa kebolehan memelihara Anjing memandang adanya hajat atau tidak. Apabila seseorang memiliki hajat tertentu untuk memeilhara Anjing seperti menjaga rumah maka diperbolehkan.

Zainal Abidin, Mahasantri Ma’had Aly Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru