34 C
Jakarta

Bolehkah Berdoa dengan Kata-Kata Buatan Sendiri?

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahBolehkah Berdoa dengan Kata-Kata Buatan Sendiri?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Berdoa, seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW adalah senjata orang orang mukmin, menjadi tiangnya agama serta cahaya untuk langit dan bumi. Dalam hadis yang lain dikatakan doa adalah otaknya ibadah.

Berdoa juga bisa dikatakan sebagai salah satu tanda orang yang beriman. Orang yang berdoa senantiasa ingin mendekatkan diri kepada Allah dan selalu membutuhkan pertolongan Allah. Orang yang tidak mau berdoa bisa dikatakan orang yang sombong karena tidak membutuhkan pertolongan Allah dalam segala aktifitasnya.

Islam sebagai agama yang kaffah dan mengatur segala kehidupan mempunyai banyak doa dalam kesehariannya. Dimulai bangun tidur sampai akan tidur ada doanya masing-masing. Namun demikian apakah dibolehkan berdoa dengan kalimat sendiri..?

Doa Ma’tsur dan Doa Ghoirul Ma’tsur

Para ulama mengatakan bahwa segala doa yang bersumber dari Al-Quran dan Rasullulah dikatakan doa yang Ma’tsur. Sedangkan doa yang berasal dari selain Al-Quran dan Rasulullah, seperti berdoa dengan kata-kata buatan sendiri, doa yang berasal dari Sahabat Nabi, Tabiin dan orang-orang salih dinamakan doa Ghoiru Ma’tsur.

Para ulama sendiri mengatakan bahwa berdoa dengan doa-doa yang Ma’tsur itu lebih utama, namun berdoa dengan doa-doa yang Ghoirul Ma’tsur tetap dibolehkan dan tetap sama-sama didengarkan oleh Allah.

Berdoa Dengan Kata-Kata Buatan Sendiri

Berdoa dengan kata-kata buatan sendiri diperbolehkan dalam Islam, bahkan sebagian ulama mengatakan berdoa dengan kata-kata sendiri lebih mustajab karena orang yang berdoa dengan kata-kata buatan sendiri akan lebih yakin dan mantab dengan doanya, disertai paham makna doanya.

BACA JUGA  Sunah Membaca Hamdalah Dalam 8 Keadaan, Apa Saja Itu?

Imam Nawawi dalam kitabnya, Raudlotul Talibin jilid 1 halaman 256 mengatakan bolehnya berdoa dengan kata-kata buatan sendiri. Beliau berkata

ويُستَحَبُّ الدعاءُ بعد ذلك وله أن يدعو بما شاء من أمر الدنيا والآخرة، وأمور الآخرة أفضل،

Artinya: “Disukai baginya untuk berdoa setelah itu’, dengan doa apa pun yang dia kehendaki baik urusan dunia dan akhirat, dan urusan akhirat lebih utama.

Bahkan banyak sekali kita jumapai redaksi doa yang dibuat oleh orang-orang salih, seperti Malik bin Dinar. Beliau berdoa dengan doa yang unik:

اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ فِي بَطْنِهَا جَارِيَةٌ فَأَبْدِلْهَا غُلَامًا فَإِنَّكَ تَمْحُو مَا تَشَاءُ وَتُثْبِتُ وَعِنْدَكَ أُمُّ الْكِتَابِ

Artinya : “Ya Allah jika di perut wanita hamil itu adalah bayi perempuan maka gantilah menjadi bayi laki-laki, karena Engkau Maha Kuasa menghapus apa yang Kau kehendaki dan menetapkan apa yang Kau kehendaki, karena dalam kuasaMulah Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)”.

Imam Ibnu Jarir ulama pakar tafsir terkemuka mengatakan

عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ: سَأَلْتُ مُجَاهِدًا، فَقُلْتُ: أَرَأَيْتَ دُعَاءَ أَحَدِنَا يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ اسْمِي فِي السُّعَدَاءِ، فَأَثْبِتْهُ فِيهِمْ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَشْقِيَاءِ فَامْحُهُ مِنْهُمْ، وَاجْعَلْهُ بِالسُّعَدَاءِ، فَقَالَ:]حَسَنٌ[

Artinya: “Dari Manshur, “Aku bertanya kepada Mujahid, tentang seorang yang berdoa: “Ya Allah, jika namaku bersama orang berbahagia maka tetapkanlah namaku bersama mereka. Seandainya bersama orang-orang sengsara maka hapuslah namaku dari mereka, dan jadikanlah namaku bersama orang-orang berbahagia.” Beliau menjawab: “BAGUS”.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru