32.7 C
Jakarta

Boko Haram: Kelompok Teroris Asal Nigeria yang Mengatasnamakan Islam

Artikel Trending

KhazanahTelaahBoko Haram: Kelompok Teroris Asal Nigeria yang Mengatasnamakan Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com-Terorisme merupakan ancaman global yang ditakuti oleh berbagai negara. Kontra-narasi untuk melakukan perlawanan kepada kelompok teroris dan bahayanya bagi keutuhan bangsa, nyatanya tidak hanya terjadi di Indonesia. Di negara lain, seperti Nigeria misalnya, teroris adalah ancaman yang sangat nyata karena melakukan propaganda dari kegagalan pemerintah dan dijadikan alasan untuk mendirikan pemerintahan baru dengan negara Islam.

Boko Haram merupakan kelompok teroris yang beroperasi di Nigeria utara, wilayah yang dihuni oleh buta huruf, merekrut, melatih banyak pengikut dan menggantikan ajaran Islam asli dengan ideologi jihadis yang menolak pendidikan barat dan pemerintahan modern. Mereka adalah kelompok yang membuat skenario dari segala agitasi etnis atau kerusuhan politik atau masalah agama.

Secara harfiah, Boko Haram berarti Pendidikan Barat adalah Dosa. Pada mulanya, Boko Haram adalah sebuah kelompok dakwah yang menggunakan nirkekerasan dalam setiap gerakan yang dilakukan. mereka menyuarakan kegagalan pemerintah dengan propaganda yang menarasikan Islam sebagai solusi dari kegagalan yang terjadi. Kelompok ini bertujuan untuk mendirikan negara syariat Islam dan meninggalkan ajaran yang barat. Apapun yang dibawa oleh barat, wajib hukumnya ditolak. Termasuk tentang pendidikan Barat ataupun segala budaya yang datang dari Barat.

Gerakan yang awalnya nirkekerasan, berubah haluan menjadi gerakan yang frontal. Boko Haram tidak lagi menempuh jalan damai untuk mencapai visi besarnya dalam mendirikan negara Islam. mereka melakukan berbagai tindakan anarki yang menimbulkan banyak korban. Berbagai aksi seperti penculikan, pembunuhan, dilakukan tanpa memilih korban. Hal yang menyebabkan hal itu terjadi adalah ada pertentangan antara Kristen, Islam dan perlakuan keras oleh pemerintah, sehingga mereka terdorong untuk menjadi radikal. Kelompok ini, selalu mempertahankan momentum pemberontakan Islam dalam waktu yang cukup lama dan menjadi sebuah fakta bahwa, kelompok teroris agama adalah musuh yang sangat sulit dimusnahkan.

Pemberontakan Boko Haram dilakukan di Timur Nigeria pada tahun 2009 sudah menewaskan 350 ribu orang dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumahnya masing-masing. Sejauh ini, Boko Haram sudah menyebar ke berbagai wilayah, seperti zona rawa Danau Chad. Aksi yang dilakukan oleh Boko Haram bukan tanpa perlawanan dan seragan. Para tentara Chad sudah melakukan berbagai perlawanan yang ditujukan kepada Boko Haram. Akan tetapi, mereka justru membunuh sebanyak 92 tentara Chad dan melukai 47 tentara pada Maret 2020.

BACA JUGA  Suara Ulama: Penentu Pemilu 2024 Berjalan dengan Damai

Dalam upaya perlawanan ini, pemberontakan yang dilakukan oleh Boko Haram tidak akan berhenti meskipun berbagai perlawanan telah dilakukan. Justru, mereka akan terus melakukan pemberontakan di berbagai wilayah untuk terus mewujudkan visi besarnya itu.  Sejauh ini, mereka berhasil mendeklarasikan Negara Islam di Nigeria Utara. Klaim bahwa kelompoknya sudah mendirikan negara Islam di Nigerita utara, menjadi salah satu keberhasilan mutlak yang akan mengantarkan kelompoknya untuk terus melakukan agitasi dan perlawanan supaya cita-citanya terwujud.

Seperti yang kita ketahui bahwa, kelompok teroris adalah aktor strategi yang biasanya mempertimbangkan target dan menghitung dampak serangan terhadap populasi mereka. Artinya, perilaku yang dilakukan oleh Boko Haram dengan upaya pembunuhan, atau sejenisnya, membantu kelompok ini semakin dikenal oleh masyarakat secara luas.

Belajar dari Boko Haram: bagaimana pergerakan terorisme di Indonesia?

Dari sekian banyak narasi yang digencarkan oleh Boko Haram, sama dengan kelompok teroris yang ada di Indonesia. Narasi yang didengungkan oleh kelompok teroris adalah untuk kebangkitan Islam, atau untuk mendirikan negara Islam yang murni.  Uniknya, bisa jadi, kelompok semacam Boko Haram, keberadaannya di Indonesia, bisa saja seperti kelompok HTI di Indonesia. HTI adalah pengasong khilafah di Indonesia yang bergerak dengan nirkekerasan. Mereka bermain di propaganda narasi untuk menggulingkan pemerintah dan melihat segala jenis kegagalan di dalamnya.

Bisa jadi, Boko Haram yang berubah haluan karena faktor politik, akan terjadi kepada HTI di masa yang akan datang dan terjadi di Indonesia. Dari alasan ini, cukup membuktikan bahwa, teroris adalah monster yang menghancurkan negara. Segala jenis kelompok yang memiliki tujuan untuk mendirikan negara Islam, tidak boleh diberi ruang oleh kita semua. Tujuan untuk mendirikan negara Islam hanyalah sebagai alat politik supaya bisa melengserkan pemerintahan resmi. Wallahu a’lam

Muallifah
Muallifah
Aktivis perempuan. Bisa disapa melalui Instagram @muallifah_ifa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru